Rayakan Pekan Menyusui Sedunia dengan Beri Dukungan pada Ibu dan Bayi

1 Agustus 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, Pekan Menyusui Sedunia atau World Breastfeeding Week, diperingati tiap tanggal 1-7 Agustus. Ya Moms, momentum tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan WHO dan UNICEF untuk mendukung ibu menyusui di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pekan Menyusui Sedunia sendiri pertama kali diperingati pada tahun 1990. Kala itu, WHO dan UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti di Florence, Italia.
Deklarasi tersebut digelar untuk menyepakati setiap tanggal 1-7 Agustus sebagai World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia. Tujuan utamanya, tak lain untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Tak hanya itu, ASI juga bermanfaat untuk kesehatan ibu, salah satunya mencegah terjadinya kanker payudara.
Setiap tahunnya, Pekan Menyusui Sedunia mengangkat tema yang berbeda-beda. Di tahun 2021 ini, WHO dan UNICEF menyerukan pemerintah dan para mitranya untuk mendukung dan melindungi ibu agar bisa melanjutkan menyusui di tengah pandemi dan mendapatkan vaksin COVID-19. Sebab, perlindungan menyusui adalah tanggungjawab bersama.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Dukungan dan Perlindungan untuk Ibu Menyusui

Ibu menyusui positif Corona. Foto: Shutter Stock
UNICEF dalam laman resminya kembali mengingatkan pentingnya menyusui untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, WHO dan UNICEF sangat merekomendasikan pemberian ASI eksklusif di enam bulan kehidupan bayi dan dilanjutkan pemberiannya hingga berusia 2 tahun atau lebih dengan disertai makanan pendamping ASI yang tepat.
Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, WHO, UNICEF, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun sudah menganjurkan dan mendorong vaksinasi untuk ibu menyusui. Ya Moms, ibu yang sudah divaksinasi juga disarankan agar meneruskan menyusui untuk melindungi bayi.
Bagi bayi dan balita, ASI adalah sumber gizi yang sangat baik dan sudah terbukti keampuhannya dalam menyelamatkan kehidupan. ASI membantu melindungi si kcil dari berbagai penyakit yang banyak dialami anak-anak, seperti diare dan pneumonia.
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa anak yang mendapatkan ASI memperlihatkan hasil tes kecerdasan yang lebih baik, memiliki kemungkinan lebi kecil terhadap obesitas, dan tidak rentan mengalami penyakit-penyakit yang tidak menular di masa dewasa. Peningkatan pemberian ASI secara global berpotensi menyelamatkan lebih dari 820.000 nyawa dan mencegah pertambahan sebanyak 20.00 kasus kanker payudara pada perempuan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
“Pemberian ASI memiliki beragam manfaat kesehatan, sosial, dan ekonomi baik bagi anak maupun ibu,” ujar Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini seperti dikutip dari laman resmi UNICEF.
“Saat ini, dukungan terhadap ibu menyusui sangat dibutuhkan agar ibu dapat memberikan anak-anaknya awal yang terbaik dalam hidup mereka. Untuk itu, kita harus pastikan semua ibu menyusui menerima vaksin COVID-19 agar mereka terlindung dari virus corona sehingga mampu mengasuh dan merawat anaknya,” tambahnya.
Pada masa sebelum pandemi pun, hanya 1 dari 2 bayi berusia di bawah enam bulan yang menerima ASI eksklusif di Indonesia, dengan median durasi pemberian ASI eksklusif hanya selama tiga bulan. Kini, pandemi membawa sejumlah tantangan baru bagi para ibu. Ya Moms, tidak hanya kekhawatiran soal keamanan menyusui di masa pandemi, tetapi juga soal pembatasan sosial yang menyebabkan semakin sulitnya mendapatkan dukungan untuk ibu menyusui.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mengingat sistem kesehatan Indonesia saat ini difokuskan untuk penanggulangan krisis COVID-19, layanan konseling dan dukungan dari konselor bersertifikat bagi ibu menyusui turut terkendala. Menurut survei nasional yang dilakukan oleh Kemenkes RI dengan dukungan UNICEF, konseling menyusui di masa pandemi hanya menjangkau kurang dari 50 persen ibu dan pengasuh anak berusia di bawah dua tahun. Situasi ini diperparah oleh tingginya pelanggaran Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI.
“Semua pihak bertanggung jawab melindungi dan mendukung para ibu untuk memberikan ASI kepada anak-anaknya,” kata Perwakilan WHO Indonesia Dr N. Paranietharan.
“Pemberian ASI yang optimal sangat penting karena merupakan salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan keberlangsungan hidup anak,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mengingat manfaat ASI yang luar biasa, ibu yang terkonfirmasi atau diduga tertular COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah juga tetap dianjurkan melanjutkan pemberian ASI dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemberian ASI juga sebaiknya dilanjutkan bagi anak yang diduga atau terkonfirmasi COVID-19.

Ajak Semua Pihak untuk Beri Dukungan ke Ibu Menyusui di Tengah Pandemi

Ibu menyusui pakai masker Foto: Shutter Stock
Nah Moms, dalam rangka merayakan Pekan Menyusui Sedunia, WHO dan UNICEF mengajak pemerintah, mitra, dan seluruh anggota masyarakat untuk:
- Memastikan agar ibu menyusui menerima vaksin COVID-19 dan ibu didorong agar tetap menyusui setelah vaksinasi.
- Memastikan ketersediaan konseling menyusui untuk semua ibu dan pengasuh dari anak berusia di bawah dua tahun, baik secara tatap muka maupun melalui sarana digital.
ADVERTISEMENT
- Menguatkan implementasi dan pemantauan penerapan Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI untuk melindungi ibu dari pemasaran produk pengganti ASI yang tidak etis.
- Memastikan perlindungan dan dukungan untuk ibu agar melanjutkan pemberian ASI, lepas dari status COVID-19 dari ibu dan anak.
Jadi, yuk, kita beri dukungan untuk seluruh ibu menyusui agar terus semangat, tentunya demi kebaikan diri sendiri serta sang buah hati.