Buku cerita anak Menek Wit Jambu.

Review Buku Cerita Anak Berbahasa Jawa: Menek Wit Jambu

23 September 2021 15:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku cerita anak Menek Wit Jambu. Foto: Source: IG Penerbit Lingkarantarnusa
zoom-in-whitePerbesar
Buku cerita anak Menek Wit Jambu. Foto: Source: IG Penerbit Lingkarantarnusa
ADVERTISEMENT
Apakah Anda pernah membacakan buku cerita berbahasa daerah pada anak? Ya Moms, pilihan buku cerita anak berbahasa daerah, memang tidak sebanyak buku cerita berbahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Padahal banyak anak Indonesia yang sehari-hari menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa utamanya. Ada pula yang tengah belajar bahasa daerah untuk melestarikan budaya Indonesia.
Oleh karena itu, cerita ‘Menek Wit Jambu’ jadi salah satu buku pilihan editor kumparanMOM kali ini. Selain ceritanya menggunakan bahasa Jawa, lewat buku yang ditulis oleh Lia Loefrens dan Nai Rinaket ini anak juga bisa mengenal aksara Jawa!

Uniknya Buku Cerita Anak Berbahasa Jawa

Kepada kumparanMOM, Sabtu (18/9), sang penulis, Lia Loefrens, menceritakan alasannya menulis buku ini.
"Jadi akhir-akhir ini kita lihat, anak-anak Indonesia, lahir dan minum makan di Indonesia, tetapi kagok berbahasa Indonesia apalagi bahasa daerah. Walaupun memang di pedesaan, bahasa daerah itu masih jadi bahasa ibu. Tapi kita liat di daerah yang sudah perkotaan, sudah banyak anak-anak yang kagok berbahasa daerah dan Indonesia. Dan kita lihat, kalau bahasa-bahasa daerah, bahasa Jawa khususnya, kebanyakan hanya didapat di buku pelajaran," kata Lia yang juga penulis buku anak 'Tan: Memancing' dan 'Duper Tikus Gemuk Bermata'.
ADVERTISEMENT
Buku 'Menek Wit Jambu', kata Lia, diterbitkan sendiri oleh penerbit yang ia kelola bersama teman-temannya, bernama Penerbit Lingkarantarnusa. Penerbit tersebut memang cukup konsisten menerbitkan buku-buku berbahasa Jawa, seperti 'Ibu Ora Sare' karya Gin Teguh dan Indra Bayu, 'Bal Bekel Ambar' karya Wrini Harlindi, Dwatty Nyahedhi dan Indra Bayu, Seri Dongeng 'Konser Kodhok' karya Bagong Soebardjo dan masih ada beberapa lagi.
Tak hanya soal bahasa, buku ini juga membawa pesan untuk anak bahwa bermain bersama teman-teman di ruang terbuka merupakan waktu yang menyenangkan.
"Saya hanya ingin menyajikan ke anak-anak kalau bermain bersama teman itu menyenangkan, lho. Bermain di alam juga menyenangkan. Nah, ketika di dalamnya itu ada tolong menolong sesama teman, tidak menertawakan teman, tidak merundung teman kalau ada yang tidak bisa, terus ada kelucuan seperti putus asa, ya boleh-boleh saja merasakan perasaan tertentu," jelas.
ADVERTISEMENT

Berbahasa Jawa, Tapi Bisa Dinikmati Siapa Saja

Meski berbahasa Jawa, buku ‘Menek Wit Jambu’ yang berarti “Memanjat Pohon Jambu" dapat dinikmati oleh siapa saja. Sebab buku ini dilengkapi pula dengan terjemahan bahasa Indonesia.
Ke depan, Lia juga akan terus membuat beberapa buku cerita anak berbahasa daerah lagi.
"Sekarang ini kami (Penerbit Lingkarantarusa) sedang menggarap beberapa judul lagi, ada yang bahasa Jawa dan ada juga yang berbahasa daerah lainnya. Kalau saya sendiri, sedang menulis lagi buku cerita anak bergambar, kemungkinan dengan logat Banyumasan," ujarnya.
Tak hanya digemari oleh anak-anak saja, ternyata buku 'Menek Wit Jambu' ini juga mendapatkan respons positif dari para orang tua, Moms!
"Responnya bernada nostalgia ya, mungkin ibu-ibunya ya dulu punya pengalaman yang sama atau bernada harapan, senang kalau anak-anak bisa bermain seperti ini. Senang juga ada buku berbahasa Jawa dan beraksara Jawa," jelas Lia.
ADVERTISEMENT
Bila ingin memilikinya, coba cek akun Instagram penerbit Lingkarantarnusa. Atau, ajak si kecil menyimak Lia Loefrens membacakan langsung buku "Menek Wit Jambu" pada video di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten