Riset: Hindari Penyakit Jantung dan Stroke dengan Menyusui

22 September 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui obesitas Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui obesitas Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menyusui memang tidak sekadar memberi ASI atau memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Sebab, aktivitas menyusui memberi banyak manfaat bagi bayi maupun sang ibu. Untuk menurunkan risiko bayi maupun ibu terkena berbagai penyakit misalnya.
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada laman resminya menjelaskan bahwa menyusui eksklusif selama 6 bulan terbukti memberikan risiko yang lebih kecil terhadap berbagai penyakit infeksi (diare, infeksi saluran napas, infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran kemih) dan penyakit lainnya (obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi saluran cerna) di kemudian hari.
Nah Moms, ternyata masih ada lagi nih manfaat menyusui terkait menurunkan risiko terkena berbagai penyakit yang disebutkan di atas. Hasil sebuah penelitian terhadap hampir sebanyak 300.000 perempuan berusia antara 30 sampai 79 tahun menunjukkan, aktivitas menyusui dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke pada perempuan!
Ilustrasi sakit jantung Foto: Shutterstock
Mengutip Live Science, dari penelitian yang dilakukan di China ini, para peneliti menemukan para ibu yang menyusui memiliki kemungkinan sekitar 10 persen lebih kecil terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan para ibu yang tidak menyusui.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dalam makalah yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association pada 21 Juni 2017 lalu, para peneliti tersebut menulis, “Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan kemungkinan dan lama pemberian ASI dapat memberi manfaat yang besar pada kesehatan kardiovaskular ibu.”
menyusui bayi Foto: Shutterstock
Beberapa penelitian lain yang dilakukan sebelum penelitian tersebut di atas memang menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui akan memperoleh sejumlah manfaat jangka pendek, antara lain turunnya berat badan setelah melahirkan, kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula. Akan tetapi, penelitian-penelitian terkait manfaat jangka panjang aktivitas menyusui terhadap kesehatan kardiovaskular perempuan memberikan hasil yang beragam.
Karena itu pada penelitian terhadap 300.000 perempuan ini, peneliti berusaha mempertajam dengan menanyakan juga riwayat kesehatan, riwayat proses melahirkan dan menyusui hingga faktor-faktor gaya hidup para perempan itu.
ADVERTISEMENT
Hasilnya?
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty Images
Pada awal penelitian diketahui tidak ada satu pun dari para perempuan itu yang memiliki penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah seperti misalnya sakit jantung dan stroke. Namun kondisi kesehatan para perempuan itu kemudian ditindaklanjuti pada delapan tahun kemudian. Selama delapan tahun itu, sekitar 16.700 perempuan diketahui telah menderita penyakit jantung koroner, termasuk serangan jantung, dan hampir 24.000 perempuan telah mengalami stroke.
Setelah melakukan pengolahan data, para peneliti kemudian memperoleh hasil bahwa para ibu yang menyusui memiliki risiko penyakit jantung 9 persen lebih kecil dan risiko penyakit stroke 8 persen lebih kecil dibandingkan para ibu yang tidak pernah menyusui.
ilustrasi ibu menyusui anak hingga usia 2 tahun atau lebih Foto: Shutterstock
Perbedaan lama aktivitas menyusui pun dapat mempengaruhi kesehatan para ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan, para ibu yang menyusui selama lebih dari dua tahun memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih kecil dan risiko risiko penyakit stroke 17 persen lebih kecil dibandingkan pada ibu yang tidak pernah menyusui.
ADVERTISEMENT
Para peneliti mengklaim hasil penelitian di atas telah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung, seperti merokok, tekanan darah yang tinggi, obesitas, dan diabetes. Namun begitu, penelitian itu tidak mempertimbangkan fakto lain seperti aktivitas diet para perempuan yang juga dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung mereka.
Karenanya, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi hasil penemuan dari penelitian ini, Moms! Termasuk juga untuk mengetahui apakah hasil temuan ini tidak hanya berlaku pada perempuan di China.
Memang, pernah ada pula penelitian lain terhadap para ibu di Amerika Serikat. Hasilnya, para perempuan di Amerika Serikat yang menyusui memiliki risiko penyakit jantung koroner lebih kecil dibandingkan para perempuan yang tidak menyusui. Sementara di Indonesia, belum pernah ada penelitian serupa.
ADVERTISEMENT