Riset: Pandemi Corona Berpengaruh pada Gairah Seks Suami Istri, Ini Alasannya

13 April 2020 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona mengakibatkan banyak perubahan pada rutinitas keseharian Anda. Bila selama ini Anda bekerja di gedung perkantoran, kini Anda mungkin sudah beberapa hari bekerja dari rumah. Begitu pula dengan anak-anak, yang biasanya pergi ke sekolah, kini harus belajar dari rumah secara online. Ya Moms, semua hal itu dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, sebuah penelitian menunjukkan, pandemi corona juga bisa berpengaruh pada gairah seks suami istri. Dilansir Quartz, NBC News melibatkan 9 ribu orang sebagai responden untuk menanyakan perihal aktivitas seksualnya. Hasilnya menunjukan, sebanyak 24 persen mengatakan bahwa pandemi virus corona berpengaruh positif pada hubungan seksual, 47 persen mengatakan berdampak negatif dan 28 persen lainnya menjawab netral.
"Lagi pula, kita tahu, banyaknya penelitian psikologis (menemukan) bahwa dua orang merespon situasi yang sama dengan cara yang sangat berbeda. Penyebabnya ada berbagai faktor, dan ada yang dapat meningkatkan hasrat seksual, sementara yang lain justru dapat menurunkannya," ungkap Justin Lehmiller, Peneliti Hubungan Seks di Institut Kinsey, Amerika Serikat (AS).
Lantas apa yang menjadi penyebabnya?
Ilustrasi diskusi tentang masalah seks dengan pasangan Foto: Shutterstock
Gairah seks yang menurun bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti stres dan gelisah karena pandemi virus corona, mendampingi anak belajar dari rumah, terlalu khawatir pada orang tua atau mertua yang rentan tertular, sibuk mencari rutinitas baru di rumah, hingga terlalu aktif mencari pilihan olahraga yang bisa dilakukan selama di rumah aja.
ADVERTISEMENT
"Bagi banyak orang, ketika mereka stres maka seks jadi hal terakhir yang dipikirkannya," kata Heather McPherson, terapis seks yang berbasis di Texas, AS.
Studi serupa juga pernah diterbitkan oleh International Journal of Gynecology and Obstetrics. Kala itu, mereka meneliti tentang pengaruh gempa bumi di Wenchuan tahun 2008 pada kesehatan reproduksi wanita setempat. Hasilnya menunjukkan, rasa cemas dan khawatir saat bencana ternyata bisa menurunkan kepuasan kehidupan seks seseorang.
Sebelum gempa menerjang daerah tersebut, sebanyak 55 persen wanita mengatakan jika mereka puas dan rutin melakukan hubungan seks dengan pasangannya setidaknya sekali dalam seminggu. Tapi setelah gempa, angkanya terjun menjadi 21 persen saja yang masih merasa puas dan 89 persen lainnya berujar mereka tidak berhubungan seks dengan pasangannya sama sekali. Bahkan sebulan kemudian, 32 persen wanita tersebut mengatakan mereka masih belum berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, rasa cemas dan khawatir, bagi sebagian orang justru bisa berdampak positif pada hubungan seksualnya. Sebab, di saat stres dan cemas, libido justru meningkat, Moms.
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock
Mengutip Psychology Today, terapis pernikahan dan keluarga di AS, Diane Gleim, MFT, CST, mengatakan beberapa orang justru merasa bergairah karena butuh sentuhan, apalagi dalam situasi yang mengharuskan berada di rumah sepanjang hari. Hal ini juga didukung karena waktu berdua dengan pasangan menjadi lebih lama dan beban kerja yang cenderung berkurang, sehingga membuat hubungan seks jadi kegiatan yang lebih menyenangkan.
Jadi, Moms, kondisi pandemi corona seperti sekarang ini, ternyata memang dapat mempengaruhi gairah seks Anda dan suami. Ya, bisa jadi menurun atau justru meningkat. Apapun yang Anda rasakan, usahakan untuk selalu membicarakannya dengan suami agar tidak muncul kesalahpahaman, ya, Moms.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!