Riset: Respons Orang Tua saat Kecewa pada Anak Pengaruhi Kecerdasan Si Kecil

30 April 2024 17:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap anak selalu pernah melakukan kesalahan dan mungkin membuat Anda sebagai orang tua sangat kecewa. Kondisi itu sering kali membuat orang tua marah dan meluapkan emosi pada anak secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Padahal menurut pakar, reaksi orang tua saat anak melakukan kesalahan bisa menimbulkan dampak jangka panjang lho, Moms. Terlepas dari kesalahan yang dilakukan si kecil, respons orang tua saat menghadapi situasi tersebut akan mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.

Pengaruh Reaksi Orang Tua pada Psikologis Anak

Menurut penelitian yang diterbitkan di Psychological Science, reaksi orang tua terhadap kegagalan anak dapat mempengaruhi cara mereka memproses kesalahan dan cara mereka menghadapi masa depan. Selain itu, reaksi orang tua juga dapat mempengaruhi seberapa tangguh dan percaya diri anak-anak dan bagaimana mereka menangani kesalahan dan kegagalan selanjutnya.
Kemudian yang lebih penting lagi, apa yang dilakukan orang tua saat kecewa pada anak dapat menentukan pandangan anak terhadap kecerdasannya sendiri lho, Moms.
ADVERTISEMENT
Peneliti di Departemen Psikologi di Universitas Stanford, Amerika Serikat, Kyla Haimovitz, Ph.D, menemukan bahwa apakah orang tua memandang kesalahan anak sebagai hal yang positif atau buruk, dapat membentuk keyakinan anak tersebut tentang kecerdasan mereka. Keyakinan itu juga sangat mempengaruhi seberapa cerdas mereka nantinya.
Ilustrasi anak dengan orang tua bercerai. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Para peneliti percaya hal ini ada hubungannya dengan pesan yang disampaikan oleh reaksi orang tua kepada anak-anaknya. Misalnya, orang tua yang bereaksi dengan rasa cemas dan khawatir terhadap nilai ujian yang rendah mungkin menyampaikan pesan kepada anak mereka bahwa mereka tidak akan berkembang karena kecerdasannya kurang ideal.
Sebaliknya, orang tua yang berfokus pada apa yang dapat dipelajari seorang anak dari nilai ujian yang buruk mungkin memberikan pesan kepada anak-anak mereka bahwa kecerdasan bukan sesuatu yang tetap. Sehingga mereka dapat meningkatkan nilai mereka melalui belajar.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana menanggapi saat anak mengalami kegagalan?

Cara Merespons Anak yang Mengalami Kegagalan

Verywell Family melansir, ada sejumlah cara untuk memastikan anak Anda mendapat pesan bahwa kegagalan bukanlah tanda kecerdasan atau kemampuannya buruk. Berikut adalah beberapa cara penting untuk merespons saat anak Anda mengalami kegagalan:
-Perhatikan Reaksi Anak Anda
Pertama perhatikan reaksi anak terhadap kegagalan tersebut. Apakah mereka bahagia karena telah berusaha semaksimal mungkin? Apakah mereka marah pada diri mereka sendiri karena gagal?
Ilustrasi orang tua menasehati anak. Foto: Shutter Stock
Jika mereka marah atau kesal pada diri sendiri, cobalah membantu mereka mengungkapkan perasaannya sehingga bisa mencoba dengan cara yang lebih baik di masa depan.
-Fokus pada Masa Depan
Daripada terus membicarakan kegagalan, lebih baik fokus pada bagaimana melakukannya dengan lebih baik di lain waktu. Ingatkan anak Anda bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kesalahan.
ADVERTISEMENT
-Tekankan Prosesnya daripada Hasilnya
Bicarakan tentang apa yang menyenangkan, apa yang mereka sukai dan tidak sukai dan apa yang menurut mereka dapat dilakukan dengan lebih baik di lain waktu. Bantu mereka menyalurkan energi dengan menyusun strategi untuk mencoba lagi.
-Jangan Kasihani Anak
Ketika Anda mencoba menghibur anak Anda, berhati-hatilah untuk tidak mengasihani mereka. Sebab, hal itu dapat mengirimkan pesan yang merugikan, yakni mereka tidak mampu. Daripada mengasihani kenyataan yang ada, lebih baik beri mereka motivasi untuk kembali mencoba.
-Lakukan sesuatu yang menyenangkan
Tingkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka dengan melakukan sesuatu yang mereka sukai dan kuasai. Beristirahat sejenak dari masalah yang ada dapat membantu mereka fokus pada strategi dan ide baru tentang cara mengatasi masalah dengan lebih baik di lain waktu.
ADVERTISEMENT