Saran Dokter untuk Cegah Anak Dehidrasi

25 Juli 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saran Dokter untuk Cegah Anak Dehidrasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Saran Dokter untuk Cegah Anak Dehidrasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memastikan kesehatan anak merupakan tanggung jawab para orang tua. Di saat usianya semakin bertambah ditambah aktivitasnya kian padat, bukan tak mungkin si kecil jadi lupa minum sehingga membuat tubuhnya dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Kids Health, dehidrasi adalah kondisi seseorang yang kurang cairan dapat berbahaya jika tidak dicegah. Semua kelompok usia pun bisa mengalaminya, termasuk juga anak-anak. Ya Moms, si kecil yang mengalami dehidrasi akan mengganggu keseimbangan tubuh dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal.
Pada anak-anak, dehidrasi biasa terjadi ketika cuaca sedang panas atau si kecil sedang aktif-aktifnya beraktivitas di luar ruangan yang membuat tubuh terkena paparan langsung sinar matahari. Selain itu, faktor lainnya karena ia sedang mengalami muntah atau diare.

Gejala Dehidrasi pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Ilustrasi anak minum. Foto: Shutterstock
Nah, ada beberapa gejala anak yang harus diwaspadai sedang mengalami dehidrasi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Nah Moms, menurut Kabid Humas PP Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dr. Milka Inkiriwang, MARS, PhD, orang tua perlu memahami tanda-tanda anak mengalami dehidrasi tersebut.
"Jadi mengukur gimana? Anak bisa dilihat cakupan air mineralnya sesuai kebutuhan sehari, kita bisa lihat volume dan warna urin. Kalau dehidrasi kelihatan sekali kuning, kuning sekali sampai pekat. Dilihat juga cara beraktivitas, aktif atau loyo disitu kita bisa melihatnya dehidrasi atau tidak," ungkap dr. Milka dalam acara Mom's Talks di Festival Hari Anak yang diadakan kumparanMOM, Sabtu (23/7) kemarin.

Kata Dokter soal Cara Cegah Dehidrasi pada Anak

Ilustrasi anak minum air putih Foto: Shutterstock
Yang paling penting dalam mencegah seseorang mengalami dehidrasi adalah mencukupi kebutuhan cairan. Namun, jangan sembarangan cairan Anda berikan, Moms. Hindari memberinya soda, jus atau minuman berenergi saat anak mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
ADVERTISEMENT
"Kita wajib konsumsi air mineral dalam sehari 2 liter. Nah bagusnya untuk konsumsi, biar enggak mengalami atau terhindar dari dehidrasi, kita minum air mineral setiap 45 menit sekali. Karena setelah 45 menit itu biasanya sudah terjadi tanda-tanda dehidrasi ringan," jelas dr. Milka.
Ya, jika setelah 45 menit si kecil mulai terlihat tidak fokus dan mengantuk padahal bukan jam tidurnya, bisa jadi dia sedang mengalami dehidrasi ringan. Maka dari itu, usahakan setiap 45 menit anak bisa minum segelas air putih agar tidak sampai dehidrasi.
"Seperti punya tumbler yang kadang sudah ada takarannya dan jamnya, sekarang sudah lebih dipermudah dengan wadah memicu anak terhindar dari dehidrasi. Minum sesuai takaran. Atau enggak pasang alarm setiap 45 menit mesti minum segelas," tutup dia.
ADVERTISEMENT