Selain Nutrisi, Ini 4 Faktor yang Pengaruhi Perkembangan Janin
ADVERTISEMENT
Ketika positif dinyatakan hamil, Anda pun jadi bertanya-tanya seperti apa perkembangan janin setiap harinya. Wajar saja, Moms, tentu Anda juga ingin memastikan hal itu dapat berlangsung dengan baik.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui perkembangan janin di dalam rahim Anda ternyata dipengaruhi oleh banyak hal, lho. Mengutip American Academy of Pediatrics (AAP), berikut di antaranya:
1. Gen
Faktor gen atau genetik adalah salah satu faktor penentu pertumbuhan janin Anda. Adapun genetik dari ibu cukup banyak menentukan perkembangan janin. Misalnya bila sejak muda ibu sudah mengalami diabetes, kemungkinan besar anak pun akan mengidapnya di kemudian hari.
Selain itu, ukuran rahim pada ibu juga mempengaruhi perkembangan janin. Misalnya janin yang kecil berada di rahim yang besar kemungkinan akan tumbuh lebih besar. Ini artinya ia akan tumbuh mengikuti tempat ia berkembang, Moms. Meski begitu, hal tersebut tidak akan menghambat bayi dalam kandungan Anda untuk tumbuh sehat.
2. Nutrisi
Sejak sebelum hamil , calon ibu wajib memastikan bahwa ia telah mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang demi perkembangan janinnya kelak. Lalu saat hamil, kebiasaan tersebut sebaiknya tetap dilanjutkan agar bayi tetap mendapatkan nutrisi yang baik.
ADVERTISEMENT
Sebab jika ibu kekurangan asupan sehat selama kehamilan, hal itu akan membatasi pertumbuhan janin yakni sebesar 10-20 persen, berat badan lahir bayi rendah, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
3. Plasenta
Plasenta sangat mempengaruhi pertumbuhan janin, sebab ini adalah satu-satunya 'jalan' nutrisi dari ibu ke bayinya. Secara alamiah, pertumbuhan plasenta didahului oleh pertumbuhan janin. Jika plasenta tidak berkembang, itu akan membuat pertumbuhan janin ikut terganggu.
4. Penyerapan Nutrisi dan Metabolisme Tubuh
Penurunan tingkat pertumbuhan janin merupakan akibat dari pasokan nutrisi yang tidak memadai atau ibu kurang gizi ketika hamil. Kekurangan gizi yang dialami janin akan mempengaruhi pertumbuhannya sehingga ia akan tumbuh lebih lambat daripada yang seharusnya.
Selain itu, ibu dianjurkan untuk banyak bergerak untuk melancarkan metabolisme tubuhnya. Dalam US National Library of Medicine – National Institute of Health, olahraga secara teratur amat bermanfaat bagi jantung bayi karena akan meningkatkan heart rate variability (HRV). HRV sendiri merupakan variabilitas denyut jantung yang bisa mencerminkan keseimbangan sistem saraf otonom.
ADVERTISEMENT
5. Lingkungan
Kondisi lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi janin . Misalnya saja polusi udara. Semakin tinggi paparan polusi udara pada awal dan akhir kehamilan bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dengan baik.
Sehingga ia rentan mengalami berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan mengalami kelainan cacat bawaan. Bila kondisi ini terus berlangsung dalam jangka panjang, maka itu bisa menghambat perkembangan otak bayi Anda, Moms.