news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sembelit pada Anak, Kapan Harus Waspada?

30 Oktober 2020 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sembelit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sembelit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sembelit atau konstipasi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sistem pencernaannya yang belum berkembang dengan baik seperti orang dewasa. Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC mengatakan, banyak faktor yang menjadi penyebab sembelit pada anak.
ADVERTISEMENT
Mulai dari terlalu banyak mengonsumsi produk susu dan turunannya, kurang makan-makanan berserat, kurang berolahrga, permasalahan toilet training, dan kelainan bawaan dari anak itu sendiri. Meski begitu, sembelit pada anak ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama lho, Moms. Pasalnya hal tersebut bisa membahayakan si kecil.

Waspada Sembelit pada Anak

Ilustrasi anak sembelit. Foto: Shutterstock
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, dr. Ade Djanwardi P, Sp.A mengatakan patokan seorang anak mengalami konstipasi adalah Buang Air Besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu sampai hanya satu kali dalam seminggu.
"Akibat feses yang tidak keluar, jadi semua sumber bagian air dan sampah-sampah sisa makanan, maka akan tambah keras, dan anak menjadi tambah ketakutan untuk BAB. Kalau terjadi terus-menerus nanti akan menggangu gerakan peristaltik di ususnya dan akan mengganggu proses BAB selanjutnya," kata dr. Ade dalam acara Bincang PrimaKu - Lima Pertanyaan Terpenting tentang Konstipasi Anak di YouTube Channel PrimaKu, Sabtu (19/9).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan untuk mencari tanda bahayanya, dokter anak akan mencari ada tidaknya tanda-tanda yang harus diwaspadai. Sebab 90 persen penyebabnya adanya masalah fungsional dari tubuh si anak. Adapun tanda bahaya menurut dr. Ade sebagai berikut.
- Muntah yang sangat hebat sampai mengeluarkan cairan kehijauan.
- Gagal tumbuh atau berat badan anak tidak mengalami pertambahan dalam beberapa bulan.
- Riwayat BAB berdarah yang berulang karena terdapat sesuatu di anus anak.
- Tumbuh kembang anak terganggu, seperti pasien anak yang mengalami hipotiroid.
- Ketidaknormalan pada anus seperti tumbuh rambut-rambut di daerah anus yang ditakutkan adanya kelainan pada saraf otonom.
- Dan penyebab organik lain misalnya adanya kelainan metabolisme pada anak.
"Itu yang perlu diwaspadai ketika anak mengalami konstipasi dan berlangsung sudah agak lama," kata dr. Ade.
ADVERTISEMENT

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Anak susah buang air besar. Foto: Shutterstock
Banyak ibu, kata dr. Ade, biasanya menghubungi dokter bila anak tidak BAB selama 4-5 kali saja dalam 2 minggu atau 2 hari sekali. Nah, menurutnya, orang tua sebaiknya segera menemui dokter bila anak hanya BAB satu kali seminggu dan saat menemui beberapa gejala di atas.
"Tapi langsung dilihat biasanya dokter akan menerangkan bahwa kalau tidak ada tanda bahaya, itu adalah hal fungsional. Dan akan berubah seiring berjalannya waktu," ujarnya.
Selain itu, meski telah diberikan obat, tidak serta-merta anak langsung sembuh 2-3 hari. Ya Moms, memang perlu proses,ya. Tetaplah tenang, agar sembelit pada anak bisa teratasi dengan baik.
"Dokter akan bingung, padahal tidak perlu dulu (memberikan obat). Obat umum memang tidak membahayakan sih, tapi kan mungkin kalau ditunggu dulu prosesnya juga akan kembali dengan sendirinya," tutup dr. Ade
ADVERTISEMENT