Seperti Apa Foto Anak di Media Sosial yang Disukai Para Pedofil?

27 September 2018 20:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak korban pedofilia (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak korban pedofilia (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Minggu ini, satu lagi kasus aksi biadab pelecehan seksual pada anak yang terkuak dan diduga ada hubungannya dengan pedofilia. Yang menjadi tersangka pelakunya adalah seorang pria berinisial DD dengan korban 12 orang anak di kampung Coblong, Caringin, Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Bila terbukti benar, kasus ini menambah lagi daftar panjang kasus pedofilia yang terjadi baik di dunia nyata maupun jagad maya di Indonesia. Anda mungkin masih ingat, pada 2014 di Surabaya terungkap kasus penyebaran foto-foto porno anak-anak di bawah umur. Jumlah foto yang disebar tidak tanggung-tanggung, mencapai 10 ribu foto yang menjadi 'makanan empuk' para pedofil!
Tapi jangan salah, Moms, bukan hanya foto-foto porno anak yang disukai para pedofil.
Lantas foto-foto seperti apa lagi yang mereka sukai? Jawabannya: bisa foto anak dalam pakaian, posisi, dan penampilan apa saja dan tidak berbeda dengan foto-foto anak yang biasa Anda unggah ke media sosial Anda.
Inilah yang menurut psikolog dari Klinik Sauh, Edward Andriyanto Soetardho M.Psi, perlu diwaspadai. Anak di bawah umur mungkin belum terikat oleh norma masyarakat mengenai aurat. Sehingga foto mereka bertelanjang dada atau sedang mandi misalnya, kita anggap lumrah, biasa, lucu dan tidak berpotensi menimbulkan bahaya.
Ilustrasi pedofil melihat foto-foto anak di media sosial (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pedofil melihat foto-foto anak di media sosial (Foto: Shutterstock)
Tapi ingat, Moms, tidak demikian bila yang melihat adalah seorang pedofil karena mereka tidak berpikir seperti Anda.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu memahami terlebih dahulu bahwa pedofilia adalah bagian dari parafilia, yaitu sebuah kondisi di mana seseorang memiliki ketertarikan secara seksual dan memuaskan diri mereka dengan cara membayangkan atau terlibat dalam hubungan seksual dengan hal-hal ekstrim atau tidak lazim," jelas Edward kepada kumparanMOM, Kamis (27/9).
Karena ekstrim dan tidak lazim, bisa saja foto-foto yang terkesan lucu bagi kita, tetap saja bisa berbahaya apabila dilihat oleh seseorang dengan pedoflia. Hal ini dapat mendorong pedophilia untuk menggunakan foto tersebut sebagai bahan untuk menjadi objek seksual mereka saja atau bahkan untuk didekati secara langsung oleh mereka.
Mereka juga bisa saja tertarik dengan anak yang berlawan jenis atau sama jenis kelamin dengan mereka. Variasi perilaku mereka pun beragam. Mulai dari membayangkan, melihat, menelanjangi, menyentuh, melakukan oral seks, menyentuh atau meminta disentuh di bagian kelamin, anal seks, penetrasi vaginal.
Ilustrasi ancaman pedofilia (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ancaman pedofilia (Foto: Shutterstock)
Selain itu, Edward berpesan agar orang tua jangan pernah merasa kalau pedofil tidak mungkin tertarik pada satu anak atau sebaliknya pasti menyukai anak yang lain. "Soalnya sama seperti kita yang memiliki ketertarikan kepada lawan jenis dengan karakteristik berbeda-beda, pedofil juga memiliki ketertarikan akan anak yang beragam juga."
ADVERTISEMENT
Ada yang tertarik secara seksual pada anak yang batita, balita, atau usia sekolah. Ada yang menyukai sejenis dan ada yang menyukai lawan jenis. Ada yang mengekspresikan dengan hanya menjadikan foto sebagai objek seksual dan ada yang berani berinteraksi langsung dengan anak.
Ilustrasi foto anak di media sosial yang disukai pedofil (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto anak di media sosial yang disukai pedofil (Foto: Shutterstock)
Artinya, jangankan foto anak yang memakai pakaian minim, sedang mandi atau telanjang, foto anak berpakaian lengkap pun bisa jadi bahan fantasi seksual mereka. Ini termasuk foto-foto bayi yang hanya memakai popok dengan berbagai pose yang di mata Anda tampak bagai malaikat tak berdosa.
Belum lagi bila foto-foto tersebut diedit atau dimanipulasi oleh para pedofil sehingga menjadi foto cabul dari adegan yang bahkan mungkin untuk membayangkannya saja Anda tak akan pernah tega. Ngeri, kan?
ADVERTISEMENT
Karenanya, berhati-hatilah dan selalu pikir dua kali bila ingin membagikan foto anak di media sosial, Moms. Apabila Anda ingin menunjukkan foto anak, maka bagikan foto tersebut hanya pada teman atau grup yang hanya berisikan orang-orang yang Anda kenal saja.