Sesak Napas saat Hamil, Kapan Perlu ke Dokter?

5 November 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sesak napas saat hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sesak napas saat hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak keluhan yang kerap dialami ibu saat hamil. Salah satu yang paling sering adalah sesak napas. Ya Moms, kondisi ini diperkirakan dialami oleh separuh dari keseluruhan wanita yang pernah hamil. Apakah Anda juga pernah merasakannya?
ADVERTISEMENT
Sesak napas membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, bahkan beberapa dari mereka sampai harus berhenti sejenak dari aktivitasnya agar dapat mengatur napas. Kendati demikian, sesak napas selama kehamilan dianggap sebagai kondisi normal, seperti dikutip dari What to Expect.
Umumnya, sesak napas dialami ibu saat kehamilannya memasuki trimester kedua. Kondisi ini dipicu oleh hormon kehamilan yang merangsang pusat pernapasan untuk meningkatkan frekuensi serta intensitas pernapasan. Oleh karenanya, wajar bila ibu hamil kerap merasa sesak napas meski tidak melakukan aktivitas berat.
Lantas, apakah ada momen di mana sesak napas menjadi berbahaya dan ibu harus ke dokter?

Kapan Ibu Hamil Perlu ke Dokter saat Mengalami Sesak Napas?

Ilustrasi Ibu Hamil Sesak Nafas. Foto: shutterstock
Pada dasarnya, sesak napas bukanlah tanda masalah kesehatan pada ibu hamil selama mereka tidak memiliki kondisi medis khusus. Meski begitu, sangat wajar bagi ibu hamil untuk merasa khawatir, terutama jika kondisi tersebut membuat Anda sangat tidak nyaman, Moms.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Presbyterian New York, Dr. Laura Riley, MD, mengatakan, ibu hamil harus segera ke dokter jika mengalami sesak napas yang tiba-tiba parah. Misalnya disertai nyeri dada, denyut nadi yang lebih cepat, dan gejala tidak hilang setelah mengubah posisi.
“Ini bisa jadi karena darah membeku dan mengendap di paru-paru. Situasi ini disebut emboli paru, yang merupakan kejadian langka namun berbahaya bagi ibu hamil, terutama bagi mereka yang memiliki darah membeku di kakinya,” kata Dr. Laura seperti dikutip dari Parents.
Ilustrasi ibu hamil sesak napas. Foto: Shutter Stock
Masalah pernapasan selama kehamilan juga bisa disebabkan oleh pneumonia. Kondisi ini biasanya disertai gejala lain seperti demam, nyeri dada, dan batuk. Menurut Dr. Laura, pneumonia menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
“Pneumonia dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dengan komplikasi potensial mencakup kegagalan pernapasan, persalinan prematur, atau infeksi yang membahayakan ibu dan bayi,” lanjut Dr. Laura.
Pada ibu hamil yang memiliki riwayat asma, kondisi ini biasanya dapat memburuk selama kehamilan. Oleh karenanya, sangat penting untuk berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan obat yang aman selama kehamilan dan mencegah peningkatan kondisinya.
Ya Moms, itulah beberapa hal yang perlu diwaspadai bila Anda mengalami sesak napas saat hamil.