Studi: Sentuhan Ibu Bisa Ringankan Trauma pada Anak

15 November 2019 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kampanye #SentuhanIbu NIVEA Foto: Dok. NIVEA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
com-Kampanye #SentuhanIbu NIVEA Foto: Dok. NIVEA Indonesia
ADVERTISEMENT
Trauma tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Bahkan trauma pada anak biasanya lebih sulit untuk diatasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena anak-anak lebih mudah menyerap informasi yang ada di sekitarnya. Sehingga, bila tidak segera ditangani, trauma bisa mempengaruhi perkembangan mental anak-anak. Mulai dari perubahan emosi yang meledak-ledak, sampai ketidakmampuan untuk membaur dengan lingkungan sekitar.
Orang tua tentu memiliki peran paling penting untuk membantu memulihkan trauma pada anak-anak. Selain memastikan suasana hati anak tetap stabil, sentuhan seorang ibu ternyata bisa jadi salah satu obat mujarab menghadapi trauma anak.
Ya, Moms, belum banyak yang menyadari, pelukan, pijatan, hingga usapan lembut seorang ibu mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi lebih positif. Berdasarkan jurnal American Psychological Association tahun 2002, pijatan atau sentuhan ternyata dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada anak.
ADVERTISEMENT
Saat tangan ibu menyentuh kulit si kecil, saraf vagus yang terdapat di jantung dan saluran cerna akan aktif. Selanjutnya saraf vagus akan merangsang pelepasan hormon serotonin berkaitan dengan munculnya rasa senang dan nyaman.
Lebih lanjut lagi, sentuhan juga dapat menstimulasi sekresi hormon oksitosin yang bisa membangun ketenangan, kepercayaan, dan emosi yang stabil. Tak hanya bagi anak, tapi juga bagi kesehatan psikologis sang ibu.
Sentuhan antara ibu dan anak yang intens bahkan bisa meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengurangi rasa sakit, baik fisik maupun psikis. Sebab sekresi hormon kortisol yang berhubungan dengan stres akan menurun secara signifikan.
Selain pelukan, pijatan, dan usapan lembut, beraktivitas bersama bisa jadi cara untuk mengembalikan keceriaan anak pasca trauma. Moms bisa mengajak anak untuk membaca buku, bermain boneka, atau membuat bekal bersama.
com-Kampanye #SentuhanIbu NIVEA Foto: Dok. NIVEA Indonesia
Bermain boneka akan melatihnya berkomunikasi dan mengembangkan emosi yang lebih positif. Sambil bermain, jangan lupa ajak anak mengobrol ringan sambil sesekali menyentuhnya dengan lembut.
ADVERTISEMENT
Membuat bekal bersama anak juga bisa jadi cara memperkuat hubungan antara ibu dan anak. Siapkan bahan makanan kesukaan anak lalu ajak untuk menghias makanannya sesuka hati.
Sambil sesekali bercanda, aktivitas ini mengalihkan perhatian si kecil dari peristiwa yang membuatnya trauma. Jangan ragu untuk melontarkan pujian akan hasil ‘masakan’ yang dibuat oleh anak. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, sehingga ke depannya lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Menyadari pentingnya sentuhan ibu bagi pemulihan trauma anak, sejak 2016, NIVEA Indonesia berkomitmen untuk mendukung dan mengapresiasi peran ibu sebagai tokoh penjaga keluarga. Melalui kampanye #SentuhanIbu, program ini bertujuan melatih ibu-ibu kurang mampu dalam menghadapi berbagai situasi psikologis yang dialami oleh anak.
ADVERTISEMENT
Caranya dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pengetahuan pengasuhan agar bisa memberikan perawatan terbaik bagi anak dan keluarga. Selain itu, #SentuhanIbu juga mendukung ibu-ibu dalam menghadapi anak-anak terdampak bencana.
Tahun 2019 ini, #SentuhanIbu menjangkau keluarga yang terdampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Terutama membantu para ibu yang memiliki beban besar untuk menjaga anak dan keluarga agar bisa pulih dari trauma dan melanjutkan hidupnya.
Untuk mengetahui berbagai kegiatan dari kampanye NIVEA Indonesia #SentuhanIbu, Anda bisa mendapatkan informasi lebih lanjutnya di sini.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan NIVEA.