Sudah Punya BPJS, Masih Perlukah Asuransi Kesehatan untuk Keluarga?

27 Maret 2022 11:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BPJS kesehatan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BPJS kesehatan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kesehatan keluarga perlu jadi prioritas utama, terlebih di masa pandemi yang serba tidak pasti ini. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS, agar suatu waktu ada keluarga yang sakit, Anda tidak repot memikirkan biayanya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, pemerintah kini juga telah mewajibkan seluruh masyarakat Indonesia memiliki BPJS Kesehatan. Apalagi, kini BPJS Kesehatan telah dijadikan syarat untuk mengurus kegiatan-kegiatan tertentu. Sebut saja dalam jual beli tanah, naik haji dan umrah, perpanjang SIM, dan lainnya.
Meski begitu, pelayanan BPJS Kesehatan mungkin saja tidak bisa memuaskan semua pihak. Misalnya saja, karena perlu menjalani proses administrasi yang lebih panjang selama berobat. Sehingga, beberapa orang memutuskan untuk membeli asuransi kesehatan, yang umumnya lebih praktis namun iurannya juga lebih mahal.
Nah Moms, bagaimana dengan Anda? Apakah sedang mempertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan juga untuk keluarga? Yuk, simak penjelasan ahli soal perlu tidaknya punya asuransi kesehatan saat sudah punya BPJS.

Kata Ahli soal Perlu Tidaknya Keluarga Punya Asuransi Kesehatan

Ilustrasi keluarga mengajukan asuransi kesehatan. Foto: Shutterstock
Meski sama-sama bisa menjamin biaya saat sakit, perlu diketahui bahwa BPJS Kesehatan diselenggarakan pemerintah dengan iuran yang relatif lebih rendah daripada asuransi swasta. Ya Moms, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menurut pakar perencana keuangan sekaligus CEO ZAP Finance, Prita Ghozie Hapsari, biaya kesehatan di Indonesia berpotensi membuat keuangan menjadi berantakan jika tidak dipersiapkan dengan matang. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar setiap keluarga memiliki tabungan dana darurat kesehatan, BPJS Kesehatan, dan asuransi kesehatan.
"Untuk saat ini penting punya BPJS Kesehatan dan asuransi swasta, karena fasilitas kesehatan yang mungkin belum bisa mencakup seluruh wilayah di Indonesia dengan layanan untuk jenis penyakit yang setara. Dengan adanya asuransi kesehatan, maka pasien akan punya opsi untuk mendapatkan layanan kesehatan sesuai dengan preferensi dan daftar tunggu," kata Prita kepada kumparanMOM.
Ada sejumlah orang yang juga ingin memiliki asuransi swasta namun terkendala kondisi keuangan yang terbatas. Ternyata, Prita menilai kendala tersebut bisa diatasi selama Anda rajin mencari dan membandingkan layanan asuransi swasta dengan biaya premi yang dikeluarkan. Tentunya juga perlu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
Ilustrasi sakit Foto: Shutterstock
"Ketika ingin memilih asuransi kesehatan swasta, cobalah untuk mengalokasikan dana premi maksimal lima persen dari penghasilan untuk satu keluarga," ucap Prita.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila Anda merasa belum mampu atau masih ragu mencari asuransi kesehatan swasta yang pas, Prita menyarankan untuk memiliki tabungan dana darurat. Ya Moms, punya tabungan dana darurat kesehatan juga tak kalah penting, apalagi yang penghasilannya terkadang tidak menetap.
"Dana kesehatan dalam bentuk dana darurat sebaiknya dipersiapkan, terutama untuk keluarga yang mendapat penghasilan bukan sebagai karyawan tetap. Cara persiapannya adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan ke reksadana pasar uang maupun emas," tutup Prita.
Jadi, Moms, seperti kata Prita, selain punya BPJS Kesehatan, tak ada salahnya untuk memiliki asuransi kesehatan jika memungkinkan. Yang tak kalah penting, siapkan dana darurat kesehatan untuk keluarga, ya!