Tahap Perkembangan Gerak Bayi yang Normal di Usia 0-12 Bulan

18 September 2020 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi merangkak.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Periode 1000 hari pertama kehidupan bayi merupakan fase yang sangat penting dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Ya Moms, periode tersebut dimulai sejak bayi ada di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Di momen ini, Anda perlu memantau perkembangan si kecil, salah satunya adalah perkembangan gerak bayi.
ADVERTISEMENT
Ya, perkembangan gerak bayi merupakan tahapan yang sangat penting karena bisa mempengaruhi masa depannya. Misalnya saja gerakan motorik adalah fondasi yang kuat untuk mendukung aktivitas anak seperti bermain, belajar, bersosialisasi, dan membangun rasa percaya dirinya.
Lantas, seperti apa perkembangan gerak si kecil yang normal di usia 0-12 bulan?
Bayi merangkak di karpet Foto: Shutterstock

Tahapan Perkembangan Gerak Bayi

1. Bayi Usia 0-3 Bulan

Dokter Spesialis Anak, dr. Lies Dewi Nurmalia, Sp.A(K) mengatakan, di usia 3 bulan, seorang bayi diharapkan sudah bisa mengangkat kepala dan dadanya bila ditengkurapkan. Minimal 45 derajat, Moms.
"Pada saat ini, Anda berkesempatan untuk memberikan tummy time selama beberapa detik untuk memperkuat otot leher. Jadi jangan takut, latihlah bayi Anda untuk ditengkurapkan, nanti dia akan mencoba untuk mengangkat kepala dan bagian depan dadanya sendiri," kata dr. Lies dalam Live YouTube "Bincang PrimaKu Ep. 3: Perkembangan Gerak Anak: Kapan Mesti Waspada?", beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali dalam sehari tapi sesering mungkin dengan pengawasan orang tua. Dengan menyokong tubuh bagian atas anak, maka akan memperkuat tulang bagian belakangnya.

2. Usia 4-7 Bulan

Adapun perkembangan gerak bayi yang normal pada usia 4-7 bulan ini, setidaknya si kecil sudah bisa tengkurap bolak-balik sendiri. Mulanya ia akan belajar berguling dari tengkurap ke telentang, duduk dengan bantuan kemudian mandiri, dan menunjukkan posisi tripod, Moms.
"Di usia ini juga, anak sudah harus mengenal konsep object permanence, misalnya bila sebagian benda ditutup, dia sudah memahami kalau benda itu tetap di sana dan tertutup," ujarnya.
Kegiatan ini juga sebagai sarana melatih otot-otot besar yang terlibat dalam kemampuan gerak kasar. Jadi cobalah memberikan mainan yang besar, berwarna menarik, kemudian coba ditutupi dengan kain, nanti bayi akan penasaran dan ingin membukanya.
ADVERTISEMENT
"Itu akan merangsang bayi untuk bergerak ke depan untuk meraih dan memainkannya. Dan hati-hati juga, pada umur ini bayi sedang senang memasukkan benda ke mulutnya, jadi upayakan barang-barang mainan di sekitar bayi tidak kecil ya," kata dokter yang juga ahli neurologi anak ini.
Tahapan bayi merangkak hingga bisa berdiri sendiri Foto: Shutterstock

3. Bayi Usia 8-12 Bulan

Semakin anak besar, kemampuan gerak kasarnya juga semakin meningkat di usia 8-12 bulan. Pada usia ini, kata dr. Lies, seharusnya si kecil sudah bisa mencoba berdiri sendiri walaupun masih berpegangan dengan sofa.
"Kemudian umur satu tahun, dia sudah bisa berdiri, kalau mau berjalan masih takut-takut biasanya menarik tangan orang tuanya. Dan di 12 bulan terakhir sudah bisa berdiri sendiri," kata dr. Lies yang berpraktek di Columbia Asia Hospital Pulomas, Jakarta.
ADVERTISEMENT

Kapan Harus Khawatir?

Selain itu, orang tua juga mesti memastikan secara jeli tanda bahaya ketika perkembangan geraknya tidak juga menunjukkan kemajuan. Misalnya di usia 4 bulan si kecil masih head lag atau kontrol kepalanya kurang atau ketika dia tengkurap, kepalanya masih ke bawah.
"Lalu di usia 9 bulan tidak bisa duduk sendiri dengan tegak atau menunjukkan gerakan tripod. Umur satu tahun tidak bisa berdiri sendiri tanpa tumpuan, dan 18 bulan tidak bisa berjalan sendiri. Inilah yang harus diwaspadai. Jika demikian, segera temui dokter," tutupnya.