Tanda Anak Manipulatif dan Cara Mengatasinya

7 Agustus 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang tua berteriak pada anak.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua berteriak pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap anak memiliki perilaku yang berbeda-beda seiring perkembangan usia, pola pengasuhan, dan pengalaman yang ia lalui. Salah satu yang sering dikeluhkan orang tua adalah ketika memiliki anak yang bersikap manipulatif.
ADVERTISEMENT
Anak yang manipulatif sering kali mengendalikan situasi atau ingin mendapatkan apa yang diinginkan dengan berbagai cara. Biasanya mereka akan beraksi demi mendapatkan hal yang disukai, seperti makanan, mainan, atau perhatian. Lantas, kenapa anak bisa manipulatif?
Dikutip dari Mom Junction, pakar menyebut anak melakukan manipulasi untuk mendapatkan kendali atas seseorang atau membuat seseorang menuruti keinginannya.

Tanda-Tanda Anak Manipulatif

Tanda-tanda manipulasi sering kali tidak kentara dan tidak jelas. Di sisi lain, kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah seorang anak sedang mengendalikan orang tuanya. Namun, beberapa tanda umum mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang memanipulasi Anda, yakni:
1. Ledakan Emosi
Ilustrasi anak balita berteriak. Foto: Shutter Stock
Beberapa anak tidak menerima jawaban “tidak”. Jika Anda tidak mengabulkan permintaan mereka, hal itu bisa membuat mereka sangat kesal. Anak-anak seperti itu bisa lepas kendali dan merasa sulit mengendalikan emosinya. Akibatnya terjadi ledakan emosi, sikap kasar dan tantrum.
ADVERTISEMENT
Kadang sikap anak tersebut membuat orang tua bingung, antara memberi hukuman atau menuruti permintaan mereka.
2. Mengamuk
Tanda umum lainnya dari anak yang manipulatif adalah mudah marah. Hal ini ditandai dengan ledakan amarah yang intens dalam waktu singkat atau hingga mereka berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.
Mereka mungkin berteriak atau berbaring di lantai toko mainan hingga menangis. Pakar menilai, anak kecil yang mengamuk adalah hal wajar. Namun, Anda mungkin perlu mengambil tindakan jika perilaku tersebut sudah berulang.
Menurut data Pusat Statistik Kesehatan Nasional Amerika Serikat, anak-anak berusia antara enam dan sebelas tahun menunjukkan tingkat masalah perilaku yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak di bawah enam dan di atas sebelas tahun.
Ilustrasi anak nangis. Foto: Shutter Stock
Anak laki-laki ditemukan memiliki perkiraan prevalensi masalah perilaku dua kali lipat dibandingkan anak perempuan. Atasi perilaku ini sejak dini untuk mencegah masalah perilaku jangka panjang.
ADVERTISEMENT
3. Berbohong
Berbohong menjadi indikator bahwa anak sedang melakukan manipulasi. Mereka akan berbohong atau menceritakan keburukan Anda. Aksi itu dilakukan agar mereka mendapatkan apa yang diinginkan
Selain itu, anak tersebut mungkin juga melakukan perilaku berikut:
-Membuat seseorang merasa bersalah karena melakukan sesuatu.
-Menyindir seseorang atau membuat mereka meragukan penilaiannya sendiri.
-Menggunakan pemerasan emosional.

Lantas, Bagaimana Cara Menghadapi Atau Mengelola Anak Manipulatif?

Ada beberapa strategi pengasuhan yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku manipulasi yang dilakukan anak-anak. Cara-cara ini dapat membuat Anda lebih persuasif saat sedang menghadapi mereka:
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: leungchopan/Shutterstock
1. Tetapkan Beberapa Tujuan
Menetapkan tujuan sangat penting untuk mencapai target yang diinginkan. Kadang-kadang, anak-anak cenderung menggunakan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, jika Anda merasa perilakunya berulang-ulang, cobalah menetapkan tujuan spesifik untuknya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Anda dapat 'menantang' anak tersebut untuk dengan sabar menunggu selama tujuh hari hingga permintaannya Anda kabulkan. Cara ini akan membantu anak berhenti sejenak dan mengendalikan keinginan untuk melakukan sesuatu yang merugikan.
2. Mengalihkan Perhatian Anak
Menggunakan pengalih perhatian adalah cara terbaik lainnya untuk mengelola perilaku manipulatif anak-anak. Pengalih perhatian dapat berupa apa saja yang dianggap menarik dan diperhatikan oleh anak selama beberapa menit.
Stimulus visual dapat dilakukan dengan memberi mereka gambar hewan berwarna-warni favorit atau karakter kartun yang menarik. Anda juga dapat menggunakan bunyi-bunyian yang menarik perhatian anak.
3. Menjadi Panutan
Anda dapat menampilkan diri sebagai teladan dan menunjukkan kepada anak bagaimana bersabar ketika membutuhkan sesuatu dari seseorang.
Anda dan pasangan dapat melakukan permainan peran di depan anak-anak untuk mengajari mereka cara menunggu sesuatu yang diinginkan. Metode ini efektif untuk mengajarkan keterampilan sosial, komunikasi, empati, pengendalian diri dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT