Tanda Anak Siap Berhenti Tidur Siang

10 Desember 2021 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak tidur siang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak tidur siang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak butuh tidur siang untuk mengembalikan energinya sebelum melanjutkan aktivitas hariannya. Tak hanya itu, tidur siang juga penting untuk mencukupi kebutuhan tidur harian anak serta mendukung kesehatannya secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Hampir setiap anak membutuhkan waktu tidur siang setiap harinya bahkan sejak mereka bayi. Tapi seiring pertumbuhannya, kebutuhan tidur harian anak tentu akan semakin berkurang. Seperti data dari sebuah jurnal di Oxford Academic misalnya, kurang dari 10 persen anak-anak usia enam tahun yang masih membutuhkan tidur siang. Sementara hampir semua anak usia tujuh tahun ternyata tidak merasa perlu tidur siang lagi.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan tidur setiap anak tentu berbeda tergantung pada usianya. Ya Moms, beberapa dari mereka mungkin masih butuh tidur siang setidaknya satu kali dalam sehari, tapi anak-anak lainnya justru tidak punya keinginan untuk tidur karena merasa tidak mengantuk atau lelah.
Oleh sebab itu, jangan khawatir berlebihan bila anak Anda menolak tidur siang, Moms. Dikutip dari Sleep Foundation berikut ini adalah tanda-tanda yang ditunjukkan anak ketika ia merasa sudah tidak perlu lagi tidur siang.
ADVERTISEMENT

5 Tanda Anak Siap Berhenti Tidur Siang

Ilustrasi anak tidak mau tidur siang. Foto: Shutterstock
1. Anak sulit tidur saat siang hari
Semakin besar anak, maka semakin besar pula tenaga dan energi yang dimilikinya untuk beraktivitas. Anak-anak yang tidak lagi kelelahan dan memiliki suasana hati yang konsisten sepanjang hari, biasanya akan sulit tertidur saat waktu tidur siangnya tiba. Misalnya, mereka justru hanya menghabiskan waktunya untuk bermain di atas kasur alih-alih mencoba memejamkan mata.
2. Sulit tidur di malam hari
Tidur siang justru akan membuat anak kesulitan tidur di malam harinya ketika ia sebenarnya sudah tidak membutuhkannya. Pada akhirnya, kondisi ini hanya akan membuat si kecil kekurangan tidur secara keseluruhan, Moms. Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua bisa mulai mengurangi durasi tidur siang anak agar ia lebih mudah mengantuk di malam hari. Selain itu, cobalah untuk memberikan kegiatan yang membuat anak aktif setelah tidur siangnya. Ini akan membantunya untuk merasa lelah dan mengantuk di malam hari.
ADVERTISEMENT
3. Anak tidak mengantuk
Ilustrasi anak tidak mengantuk. Foto: Shutter Stock
Umumnya, orang dewasa baru akan pergi tidur saat merasa mengantuk atau sangat lelah. Ketika sudah tidak membutuhkannya, anak-anak pun tidak akan menunjukkan tanda-tanda mengantuk di siang hari seperti, sering menguap, kurang fokus dan kelelahan. Selain itu, si kecil juga mungkin tidak akan rewel di sore atau malam hari meski tidak tidur siang.
4. Anak bangun terlalu awal
Anak bangun tidur di pagi hari memang tidak ada yang salah. Tapi bila terlalu awal, hal ini juga bisa menunjukkan bahwa ia tidak beristirahat secara maksimal. Tidur siang bisa membuat anak tidak bisa tidur terlalu lama di malam hari, hingga akhirnya membuatnya bangun lebih awal dari biasanya. Bangun sebelum waktunya dan beraktivitas lebih awal hanya akan membuat si kecil lebih kelelahan.
ADVERTISEMENT
5. Anak terus bermain
Saat waktu tidur siangnya tiba, anak hanya akan terus bermain dengan semangat tanpa menunjukkan tanda-tanda mengantuk. Bila orang tua mendorongnya untuk tidur siang dengan bermain di atas kasur, Anda mungkin akan melihat jika si kecil justru tidak akan tidur sama sekali dan terus bermain.
Jika sudah demikian, artinya si kecil sudah siap untuk berhenti dari kebiasaan tidur siangnya. Namun perlu diingat bahwa, anak sesekali pasti akan tetap tertidur di siang hari ketika merasa sangat lelah dan mengantuk. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membiarkannya tidur siang namun dengan tetap menjaga durasinya, Moms.