Tanda Bayi di Dalam Kandungan Cacat

24 Mei 2021 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda Bayi di Dalam Kandungan Cacat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tanda Bayi di Dalam Kandungan Cacat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan kondisi bayi di dalam kandungan baik-baik saja, ibu hamil dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang sudah ditentukan bidan atau dokter.
ADVERTISEMENT
Saat pemeriksaan kehamilan terutama di dokter spesialis kandungan, umumnya ibu juga akan menjalani pemeriksaan USG (ultrasonografi) untuk memantau tumbuh kembang janin di dalam perutnya. Tak hanya itu, biasanya dokter juga menilai apakah janin di dalam rahim ibu hamil memiliki kelainan atau cacat.
Ya Moms, kecacatan bisa saja di alami si kecil sejak masih di dalam kandungan. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Konsultan Fetomaternal, dr. Agustinus Giri Respati, SpOG-KFM menjelaskan, memang tidak ada penyebab pasti apa yang membuat bayi di dalam kandungan cacat. Namun beberapa faktor dipercaya memiliki pengaruh seperti faktor genetik dan faktor lingkungan seperti penggunaan obat-obatan, bahan kimia, hingga paparan infeksi yang dapat membuat bayi di dalam kandungan cacat atau memiliki kelainan.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa, ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan dengan menjalani pola hidup sehat. Selain itu, ibu hamil perlu bersikap waspada dan memahami apa saja tanda-tanda bayi di dalam kandungan cacat.

Tanda Bayi di Dalam Kandungan Cacat

hasil USG kehamilan Foto: Shutterstock
1. Kadar Protein Ibu Hamil Terlalu Rendah atau Tinggi
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), skrining darah ibu hamil umumnya dapat dilakukan di trimester pertama atau tiga bulan pertama kehamilan. Mengutip Romper, hasil dari skrining yang ditunjukkan di layar atau monitor ini biasanya hanya memeriksa kelainan dan tidak memberikan diagnosis.
Untuk itu, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes darah untuk mengukur dua kadar protein yang berbeda, yaitu human chorionic gonadotropin (hCG) dan pregnancy associated plasma protein (PAPP-A). Apabila hasilnya tingkat protein lebih rendah atau tinggi dari yang seharusnya, maka ini bisa menunjukkan indikasi adanya kelainan pada bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
2. Peningkatan Cairan di Balik Leher Bayi
Bila pada saat melakukan pemeriksaan USG di trimester pertama menunjukkan adanya kelebihan cairan ketuban di belakang atau balik leher bayi, itu bisa jadi ada kaitannya dengan gangguan kromosom atau kelainan jantung pada bayi.
Ilustrasi pemeriksaan USG pada ibu hamil untuk deteksi kecacatan bayi di dalam kandungan Foto: Shutterstock
3. Ukuran Bayi
Pemeriksaan USG yang dilakukan di trimester kedua --biasa disebut skrining anatomi, berfungsi untuk mencari kelainan pada anatomi bayi dan masalah internal apa pun yang dapat memengaruhi jantung, otak, atau organ lainnya. Hasil skrining ini nantinya akan memperlihatkan ukuran bayi untuk memprediksi kemungkinan cacat lahir.
Misalnya, mikrosefali --kondisi kepala bayi jauh lebih kecil dari yang seharusnya. Kondisi ini biasanya dapat dideteksi melalui USG sebelum bayi lahir.