Tanya Jawab dengan Dokter Seputar Vaksin Corona untuk Anak 6-11 Tahun

11 November 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memberikan dosis pertama vaksin corona Sinovac kepada anak-anak di Bogota, Kolombia.  Foto: Luisa Gonzalez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memberikan dosis pertama vaksin corona Sinovac kepada anak-anak di Bogota, Kolombia. Foto: Luisa Gonzalez/REUTERS
ADVERTISEMENT
Anak usia 6-11 tahun kini sudah boleh mendapatkan vaksinasi corona jenis Sinovac. Ya Moms, BPOM telah mengizinkan karena dari segi keamanan dan imunogenisitas, vaksin Sinovac terhitung telah memenuhi persyaratan.
ADVERTISEMENT
Sinovac juga memiliki daya lindung tinggi pada anak. Dalam fase satu adalah 100 persen dan 86,8 persen dari dosis menengah. Sementara di fase dua, terdapat daya lindung sebesar 93 sampai 98 persen untuk dosis rendah dan 98 hingga 100 persen untuk dosis menengah.
Pada Selasa, 2 November 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah memberikan rekomendasi soal pemberian vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan beragam pertimbangan. Salah satunya karena kasus anak yang terinfeksi COVID-19 per 1 November 2021 meningkat sebanyak 13 persen.
Petugas kesehatan memberikan dosis pertama vaksin corona Sinovac kepada anak-anak di Bogota, Kolombia. Foto: Luisa Gonzalez/REUTERS
Sementara itu, menurut Jubir Vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun paling cepat dimulai pada tahun 2022. Sebab, pemerintah perlu menambah dulu stok vaksin dan juga melatih tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, yuk, simak tanya jawab seputar vaksin corona Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun bersama Dokter Spesialis Anak, dr. Vicka Farah Diba, M.Sc, Sp.A, saat menjadi narasumber di acara Live Corona Update kumparan beberapa waktu lalu.

Tanya Jawab dengan Dokter soal Vaksin Corona Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
1. Apa saja yang bisa orang tua lakukan untuk jaga daya tahan tubuh anak sambil menunggu vaksin Sinovac di tahun 2022?
Tetap harus prokes, tetap melakukan imunisasi dasar harus dilengkapi untuk melindungi anak. Dan, kalau sudah tiba waktunya (vaksin) nanti, ya segera dilakukan.
2. Bagaimana mekanisme vaksinasi Sinovac untuk Anak 6-11 tahun? Apakah berbeda dengan anak 12 tahun ke atas?
ADVERTISEMENT
Sama ya. Gak ada perbedaan juga untuk anak 6-11 tahun ini. Tapi memang pemerintah perlu waktu juga ya untuk menyiapkannya. Kalau untuk prosedurnya gak ada perbedaan.
3. Anak belum divaksin, apakah aman untuk pergi liburan akhir tahun?
Anak jangan kemana-mana di rumah saja dulu. Di akhir tahun ini, jangan kepancing liburan dulu terutama yang belum vaksin COVID-19. Lalu harus lengkapi imunisasi dasar, boleh saja menambah imunisasi anjuran WHO, terutama yang terkait saluran napas, PCV dan influenza.
Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
4. Apakah ada anak dengan kriteria tertentu yang tidak bisa divaksinasi?
Yang perlu jadi catatan orang tua, anak tidak boleh demam. Anak sudah sembuh atau sudah bebas dari COVID-19 selama 3 bulan, kemudian anak tidak mendapat vaksinasi apa pun selama 1 bulan. Untuk anak-anak dengan penyakit kelainan kronis perlu diskusi dulu dengan dokter, apakah boleh mendapatkan vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Contohnya anak-anak dengan DM (Diabetes Melitus) dan hipertensi harus konsultasi dulu dengan dokter. Kemudian anak yang mendapatkan kemoterapi atau imunodefisiensi juga (perlu konsultasi ke dokter).
5. Apakah ada efek sampingnya untuk anak?
Bila terjadi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) walaupun memang cukup rendah. Sekitar 13 persen pengguna vaksin sinovac, hanya merasakan nyeri atau bengkak lokal di bekas suntikan saja.
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
6. Bolehkah memberi anak obat bila demam atau nyeri setelah vaksinasi corona?
Kalau nanti nyeri, bisa diberikan obat sesuai keluhannya. Jadi boleh diberi obat penghilang nyeri apabila timbul gejala tersebut. Kalau demam ya diberikan obat demam. Boleh juga dikompres, itu untuk menghilangkan bengkak dan nyeri lokal.
7. Pesan dokter untuk orang tua terkait vaksinasi Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun
ADVERTISEMENT
Tentunya orang tua harus bijak, ya. Karena kalau anaknya tidak divaksin, maka tentu akan masuk ke dalam golongan yang berisiko tinggi menularkan atau tertular. Padahal, datanya (anak positif COVID-19) ada peningkatan 12-13 persen, terus case fatality rate-nya juga tertinggi di Asia.
Vaksin Sinovac untuk anak ini sudah dapat izin darurat dari BPOM, kalau dari rekomendasi IDAI termasuk vaksin yang aman, imunogenitasnya juga cukup tinggi sekitar 98 persen. Jadi sangat optimis kita. Ketika anak sudah mendapat vaksin COVID-19 ini, daya tahan tubuhnya bagus.
Jangan lupa untuk mendampingi anak saat pergi ke tempat vaksinasi supaya anak tidak cemas.