Tinggal di Kota Sulit Punya Anak, Benarkah?

21 Februari 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain berdampak pada sistem pernapasan, polusi udara ternyata juga bikin susah punya anak. Laki-laki yang tinggal di perkotaan, yang berarti lebih sering terpapar asap kendaraan cenderung berisiko tinggi terhadap gangguan hormonal, sehingga mempengaruhi kualitas spermanya. Alhasil ia jadi sulit memiliki keturunan.
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. OG-KFER, M.Sc.
"Pasangan yang tinggal di urban cenderung memiliki gangguan hormonal. Peneliti menyebut gangguan hormonal ini banyak ditemukan di perkotaan karena polusi udara," ungkap dr. Kanadi saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Ilustrasi pasangan tinggal di kota Foto: Suhutter Stock
Tak cuma pria, ironisnya perempuan yang tinggal di kota cenderung berisiko mengidap penyakit endometriosis atau penyakit yang dapat memicu infertilitas atau ketidakmampuan memiliki keturunan. Sebab di daerah perkotaan, banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil.
Sisa pembakaran fosil tersebut melepaskan polutan yang menjadi sumber polusi udara di wilayah itu. Komponen dalam polutan itu sendiri, terdapat yang namanya dioksin, Moms.
ADVERTISEMENT
"Dioksin inilah biang keladi dalam gangguan hormon estrogen, karena struktur kimianya sangat mirip dengan hormon perempuan. Jadi saat menghirup udara polutan dari fosil tadi, seperti mendapatkan ekstra estrogen," paparnya.
ilustrasi pasangan suami istri dengan masalah kesuburan atau mandul Foto: shutterstock
dr Kanadi menambahkan, akibat polutan udara perkotaan, hormonal laki-laki ikut terpengaruh. "Makanya, kualitas sperma dari laki-laki yang tinggal di daerah perkotaan itu juga kurang baik," ujarnya.
Dilansir dari Science Alert, polusi udara memang bisa mempengaruhi kesuburan pria, dalam hal ini kualitas sperma. Fenomena ini terlihat dari adanya masalah kesuburan di kalangan pria yang tampak meningkat di seluruh dunia. Sekitar 48 juta pasangan di seluruh dunia mengalami kesulitan punya anak. Wanita bisa sulit hamil karena kualitas sperma pria menurun akibat paparan polusi udara.
Ilustrasi pasangan tinggal di kota Foto: Shutter Stock
Ya Moms, meski polusi udara bisa menyebabkan infertilitas, tetapi ada faktor lain pula yang mempengaruhi sulitnya memiliki keturunan, seperti gaya hidup yang tidak sehat, mengkonsumsi obat tertentu, stres, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, jangan lupa juga informasikan pada dokter jika Anda atau pasangan memiliki penyakit, faktor risiko, atau hal lain yang mungkin mengganggu kesuburan. Semakin cepat diketahui penyebabnya, semakin cepat penanganan yang dapat diberikan melalui program hamil tertentu, untuk memperoleh keturunan.