Tips agar Keluarga Kita Jalani Lebaran Secara Sehat dan Tidak Kalap Makan

23 Mei 2020 11:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lebaran bersama keluarga di rumah aja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lebaran bersama keluarga di rumah aja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, tiba saatnya umat Muslim merayakan Lebaran atau Idul Fitri. Selain menjalani tradisi bermaaf-maafan, momen Lebaran juga tidak terlepas dari makanan khas yang penuh kelezatan.
ADVERTISEMENT
Mulai dar ketupat, opor, gulai, hingga beragam kue kering, siap disantap keluarga tersayang di rumah. Itu semua memang lezat, tapi ingat, tetap perlu dijaga pula pola makan yang sehat.
Untuk itu sebelum 'kebobolan', ada beberapa cara yang bisa diterapkan, Moms.
Menurut Ahli Nutrisi, dr. Tan Shot Yen, momen Lebaran sebaiknya tidak dijadikan ajang balas dendam karena telah berpuasa sebulan penuh lamanya.
Anda dan keluarga disarankan untuk tetap makan sesuai dengan metode 'Isi Piringku', yang mana terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan sayuran.
"Lebaran sendiri mestinya fitri, artinya sebulan berpuasa kan tujuannya bebersih. Diharapkan, badannya juga bersih dari makanan-makanan yang nggak karuan. Masa iya 'dikotori' lagi? Dan sebaiknya tetap menggunakan visual 'Isi Piringku' saat Lebaran karena lebih aplikabel," ujar Ahli Nutrisi, dr. Tan Shot Yen, saat dihubungi kumparanMOM, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, artinya Anda tetap bisa mengkonsumsi ketupat, opor, namun tetap ditambahkan dengan menu sayuran dan juga buah. Tujuannya agar asupan gizi dalam tubuh pun seimbang.
Selain agar asupan gizi tetap seimbang di Hari Raya Idul Fitri, dengan metode 'isi piringku' tersebut nafsu makan Anda dan keluarga juga akan terkendali. Sehingga tidak 'kalap' saat melihat banyak makanan lezat yang disajikan.
Apabila Anda ingin memakan kue lebaran, lebih baik dikonsumsi setelah makan besar. Hal tersebut dapat menjadi cara untuk mengurangi keinginan makan kue kering, sebab sudah kenyang karena sudah makan besar sebelumnya.
Ilustrasi Lebaran di rumah aja bersama keluarga. Foto: Shutterstock
"Maka itu kenapa dessert seperti cake, dipasang di akhir rangkaian makan," ujar penulis buku 'Nasehat Buat Sehat' tersebut.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, menurut dr. Tan, yang tidak kalah penting adalah tidak terus-terusan mengkonsumsi makanan bersantan saat pascalebaran, yang mana dalam beberapa hari ke depan, kita cenderung mengkonsumsi makanan bersantan masih khas Lebaran. Apalagi jika makanan bersantan tersebut dihangatkan lagi, Moms!
"Sebab lemaknya jadi minyak jenuh," ujarnya.
Adapun konsumsi lemak jenuh sehari-hari, sebaiknya tidak melebihi 5 sampai 6 persen dari asupan total kalori per hari. Maka bila Anda mengkonsumsi makanan bersantan di hari Lebaran dan dipanaskan berkali-kali, hal tersebut tidak disarankan.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!