Tips Anti Panik saat Anak Menstruasi Pertama Kali

28 Mei 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Anti Panik saat Anak Menstruasi Pertama Kali Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Tips Anti Panik saat Anak Menstruasi Pertama Kali Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Saat putri kecil Anda tumbuh menjadi gadis remaja, ada banyak hal baru yang akan ia alami. Mulai dari payudaranya yang tumbuh, bulu kemaluan dan ketiaknya juga muncul, hingga anak Anda pun akan mendapatkan menstruasi pertama!
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebagai orang tua, perasaan Anda bisa saja campur aduk, dari bahagia, terharu, hingga bingung. Bahagia sekaligus terharu karena si gadis kecil mulai tumbuh dewasa, dan juga bingung apa yang harus Anda lakukan dan katakan.
Bukan tidak mungkin si kecil merasa malu ataupun takut saat menghadapi menstruasi pertamanya. Sehingga, Anda harus bisa memberikannya edukasi seputar menstruasi. Lalu sebaiknya apa yang harus dilakukan orang tua saat menghadapi menstruasi pertama anak?

Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua saat Anak Mengalami Menstruasi Pertama

Tips Anti Panik saat Anak Menstruasi Pertama Kali Foto: Freepik
1. Tetap Tenang
Jangan ikut panik saat si kecil berkata ada darah di celana dalamnya. Ya, tetaplah berusaha untuk tenang, Moms. Apalagi jika anak Anda menangis atau ketakutan, jangan sampai emosi si kecil memengaruhi Anda. Bagaimana pun, menstruasi adalah hal paling alami yang dilalui semua anak perempuan.
ADVERTISEMENT
Semua perubahan yang si kecil alami, bisa saja tidak nyaman baginya. Anda harus maklum karena ini adalah pengalaman pertamanya. Tenangkan anak Anda dan beritahu bahwa menstruasi adalah proses dari pubertas dan tidak perlu malu untuk menghadapinya.
2. Jelaskan Apa yang Terjadi
Setelah si kecil lebih tenang, baru Anda bisa lebih leluasa menjelaskan apa yang terjadi. Menurut Deena Blanchard MD, Dokter Anak dari Premier Pediatrics, New York, Amerika Serikat, anak biasanya menganggap menstruasi membuat dia jadi tidak bisa beraktivitas dan menstruasi adalah sebuah penyakit.
"Yakinkan dia bahwa hidup tidak perlu berhenti ketika dia mendapatkan menstruasi. Dia bisa keluar, berolahraga, berenang, dan lainnya. Menstruasi bukanlah penyakit, tujuannya adalah untuk memberdayakan remaja perempuan,” jelas dr. Deena seperti dikutip dari PopSugar.
ADVERTISEMENT
Jika kesulitan membicarakan hal ini, Anda dapat menghubungi dokter anak Anda. Sehingga, anak bisa berbicara secara profesional dengan dokter. Dokter juga akan menjelaskan tahapan pubertas dan tipikal perkembangan wanita. Termasuk, menjelaskan tentang apa itu menstruasi dan apa yang akan terjadi saat menstruasi.
Kemudian, Anda juga bisa menjelaskan soal pendidikan seks pada anak. Jadi gunakan dengan kata-kata yang benar untuk vagina, ovulasi, dan rahim. Jangan disamarkan ya, Moms. Bukan hanya penjelasan klinis yang bisa dibahas, Anda juga bisa memberi tahu si kecil bahwa menstruasi di dua tahun pertama bisa sangat tidak teratur.
"Beri tahu anak Anda bahwa dia bisa saja tidak mendapatkan menstruasi setiap bulan dan ini adalah cara tubuhnya untuk menyesuaikan diri,” jelas dr. Doona.
Ilustrasi pembalut Foto: Shutterstock
3. Ajarkan Cara Menggunakan Pembalut
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk mengajarkan anak Anda cara menggunakan pembalut. Lalu jelaskan kapan ia harus mengganti pembalut dan cara membersihkan area vaginanya.
Kebersihan di area vagina selama menstruasi sangat penting, demi mencegah penyakit tertentu seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau infeksi jamur. Karenanya, beritahu anak Anda untuk mengganti pembalut sesering mungkin selama siklus menstruasinya.
Menurut pakar kesehatan yang dikutip dari Times of India, pembalut harus diganti empat jam sekali. Jadi jelaskan hal ini kepada si kecil. Namun, Anda juga bisa menjelaskan bahwa mengganti pembalut juga bisa disesuaikan dengan volume pendarahan. Jika tidak terlalu banyak, ganti sesuai kebutuhannya saja.
Tapi perlu diingatkan pada anak Anda untuk tidak menggunakan satu pembalut dalam durasi yang lama. Ini karena darah menstruasi yang keluar dari tubuh, bisa terkontaminasi dengan organisme bawaan tubuh. Apalagi jika pembalutnya lembap, jadi organisme cenderung berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Saat akan ganti pembalut, ajarkan anak untuk mencuci area vagina dari atas ke bawah, supaya tetap higienis. Lalu, beritahu anak Anda cara membuang pembalut bekas dengan benar karena dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri dan infeksi.
Ilustrasi Anak Menstruasi. Foto: Shutter Stock
4. Ajarkan Cara Melacak Siklus Menstruasi di Kalender
Dengan mengajarkan cara melacak siklus menstruasi di kalender, anak Anda jadi tahu kapan waktunya menstruasi. Sehingga, ia akan menyiapkan pembalut dan juga membawa celana ganti ketika harus bepergian ke luar.
Melacak siklus menstruasi juga mengajarkan si kecil agar tetap peduli dengan kesehatan organ intimnya. Supaya anak Anda tahu kapan harus ke dokter saat menstruasinya tidak teratur. Siklus rata-rata menstruasi adalah 28 hari, dimulai pada hari menstruasi dan berakhir saat menstruasi dimulai lagi.
ADVERTISEMENT
5. Jelaskan soal Gejala Menstruasi
Jelaskan pada anak Anda bahwa dia bisa saja mengalami kram, kembung, dan mudah tersinggung saat menstruasi. Ingatkan dia bahwa hal-hal ini normal dan ceritakan bagaimana Anda menangani setiap gejalanya.