news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Asuh Anak Balita yang Cerewet dan Bicara Terus

28 April 2021 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Asuh Anak Balita yang Cerewet dan Bicara Terus Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips Asuh Anak Balita yang Cerewet dan Bicara Terus Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak memang tidak mudah dan kadang dihadapkan dengan dilema. Saat mereka masih bayi misalnya, kita tidak sabar menunggu mereka bisa bicara. Tapi setelah anak masuk usia balita dan seolah terus menerus bicara, sebagian orang tua mengaku pusing menghadapinya! Hahaha...
ADVERTISEMENT
Apakah begitu juga dengan Anda, Moms?
Bila ya, tidak perlu merasa bersalah. Wajar saja bila ada kalanya orang tua ingin sesekali bisa tenang dan damai, bebas dari ocehan cerewet anak.
Lantas, apa yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi anak cerewet tanpa jadi menghambat kebutuhan anak untuk mengekspresikan diri? Simak pendapat ahli berikut ini.

Kata Ahli tentang Cara Hadapi Anak Balita yang Cerewet

Kata Ahli tentang Cara Hadapi Anak Balita yang Cerewet Foto: Shutterstock
Meski gen orang tua memegang peran penting dalam menentukan apakah seorang anak jadi si Cerewet atau si Pendiam, kebanyakan anak tidak bisa membedakan keperluan bicara antara untuk berkomunikasi, mengingat informasi atau mengutarakan apa yang terbesit secara acak di dalam pikiran. Hasilnya, kebanyakan anak di usia balita khususnya tiga hingga lima tahun ingin mengemukakan pikirannya selalu, secepatnya dan bisa juga sekeras-kerasnya. Begitulah menurut Ann McCabe, Ph.D., dosen psikologi di University of Windsor di Ontario, Kanada seperti dikutip dari Today's Parents.
ADVERTISEMENT
Jadi bersabar lah, Moms. Pahami mengapa anak jadi cerewet seperti yang telah dijelaskan tadi dan bantu anak dengan memberinya panduan. Misalnya menjelaskan anak untuk bicara lebih pelan di tempat tertentu, atau mengingatkan untuk tidak menyela pembicaraan orang lain.
Selain itu, coba beri anak mainan atau boneka yang bisa dijadikan 'teman bicara' dan bermain peran. Atau sediakan krayon dan kertas lalu minta anak menggambar apa yang ada dalam pikirannya. Katakan, "Saat Ibu sedang bekerja dan ada yang ingin kamu ceritakan, coba ceritakan saja dulu pada bonekamu atau gambar di kertas."