Tips Bagi Orang Tua untuk Kembangkan Bakat Anak

18 Juli 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengembangkan bakat anak: anak belajar taekwondo. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengembangkan bakat anak: anak belajar taekwondo. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Masing-masing anak memiliki keunikan dan bakat yang berbeda.Oleh karena itu orang tua perlu mengenali dan mengembangkan bakat anak sejak dini sebagai bekal kesuksesannya di masa mendatang, Moms.
ADVERTISEMENT
Namun terkadang tidak mudah untuk mengenali bakat anak. Sehingga orang tua kesulitan merasa mengembangkan bakat si kecil.
Lantas, bagaimana cara mengenali dan mengembangkan bakat anak? Simak penjelasan dari psikolog Wisesty Fithry Marrisa, M.Psi, berikut ini:

Cara Kembangkan Bakat Anak

1. Kenali
Ilustrasi anak balita bermain busy book. Foto: Ami Parikh/Shutterstock
Hal pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mengenali lebih dalam apa yang disukai atau diminati anak. Ini biasanya dilakukan pada anak usia 0-7 tahun.
"Kita bisa mengenalkan anak dengan hard skill dan soft skill. Kita kenalkan nih dengan aktivitas menarik. Misalnya tarian, ada musik, ada vokal, dan masih banyak lagi. Selain itu, kita juga bisa mengenalkan anak dengan kemampuan leadership misalnya. Kita buat situasi di mana mereka harus memimpin sebuah permainan. Jadi di sini anak belum terlibat secara langsung. Baru mengobservasi atau dikenalkan lebih dulu," kata Wisesty .
ADVERTISEMENT
2. Tumbuhkan
Seorang anak berlatih sepeda tanpa pedal setelah mendapat pengarahan seorang pembimbing dari Komunitas Balance Bike di Halaman Lagoon Avenue, Bekasi, Minggu (3/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pada fase ini, orang tua mulai membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas yang bisa menumbuhkan bakatnya. Seperti membuat project, mengikuti workshop, atau kegiatan tertentu di sekolah yang menunjang minatnya.
Fase ini biasanya dilakukan pada anak usia 7-15 tahun.
3. Catat
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
Ya Moms, proses mencatat sangat penting untuk menentukan bakat anak. Sehingga orang tua jadi lebih mudah mengenali bakat anak dari aktivitas yang sering dilakukan.
"Sayangnya orang tua jarang melakukan hal ini. Padahal pencatatan ini penting untuk mengikat. Karena kalau tidak dicatat bisa-bisa lupa lagi anak bakatnya apa," tutur Wisesty.
4. Baca
com-Makerspace dapat menjadi wadah untuk menemukan dan mengembangkan bakat anak. Foto: Shutterstock
Setelah anak berusia 15 tahun, saatnya memasuki fase terpenting, yakni membaca bakat anak. Meskipun bagi beberapa anak fase ini bisa dilakukan sejak awal karena bakatnya lebih menonjol.
ADVERTISEMENT
"Membaca ini kita bisa lakukan dengan mengobservasi anak kita. Pada anak usia 15 tahun, sudah bisa dilakukan dengan psikolog, minat dan bakat pada penjurusan SMA," ujar Wisesty.
Tes bakat belum bisa dilakukan pada usia anak di bawah 15 tahun, karena proses perkembangan anak sampai 15 tahun masih dalam proses pencarian, Moms.
5. Tentukan
Atlet sepatu roda anak (in line skate) memacu kecepatan di lintasan sepatu roda di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk menentukan bakat anak, orang tua perlu melihat ciri-ciri yang ditunjukkan anak. Pertama, anak senang dengan aktivitas tersebut. Ciri-cirinya, si kecil tampak bahagia, sering tersenyum, tertawa, dan bersemangat saat melakukan aktivitas itu.
Kedua, anak tampak mudah melakukannya. Ciri-cirinya mereka lebih cepat melakukan aktivitas itu daripada teman-temannya yang lain.
Ketiga, excellence. Ini adalah salah satu tanda bakat yang tidak bisa diobservasi orang tua, tapi terlihat dari orang lain. Biasanya cirinya adalah dapat pujian dari orang lain, berprestasi di bidang tersebut, atau terlihat dari penilaian rapor sekolah, misalnya.
ADVERTISEMENT