Tips dan Trik Mencegah Stres pada Anak selama di Rumah Aja
PerbesarTak hanya orang dewasa, anak juga rentan mengalami stres selama pandemi. Kebebasannya untuk bermain di luar dan bertemu teman-teman terpaksa harus ditunda demi meminimalisir penyebaran COVID-19.
Dalam Instagram Live kumparanxMilkuat, Aktif bersama Si Kecil selama di Rumah Aja, Astrid W.E.N., M.Psi. mengatakan, ada 5 tanda yang mungkin menunjukkan bahwa si kecil mengalami stres saat di rumah aja. Tanda-tanda tersebut bisa dilihat dari perubahan fisik, emosi, tingkah laku, pikiran, dan relasi terhadap orang tua.
"Perubahan tingkah laku ini yang paling kelihatan karena kita bisa lihat dari pola makan atau pola tidur yang berubah. Dia (anak) jadi lebih sering makan atau justru enggak mau makan sama sekali; lebih sering tidur dan maunya rebahan terus atau malah gelisah serta sulit tidur," lanjut psikolog anak dan keluarga itu.
Pernyataan Astrid juga didukung dengan penelitian yang dilakukan di Jerman. Dalam penelitian yang dilakukan Department of Psychology, Ludwig-Maximilians-Universität München, Jerman tersebut, dampak pandemi menyebabkan adanya peningkatan gejala kecemasan dan depresi anak-anak usia sekolah. Faktornya beragam, mulai dari kesulitan mengerjakan tugas sekolah, lebih sering berselisih dengan saudara, khawatir terinfeksi virus yang berlebihan, hingga kurang berolahraga.
Ya Moms, kebosanan selama belajar di rumah memang tidak bisa dihindari. Astrid mengatakan, hal itu bisa juga terjadi karena orang tua kurang memperhatikan kebutuhan belajar anak. Bisa saja anak terlihat baik-baik saja, tapi ia sudah kehilangan motivasi untuk belajar .
Bila orang tua merasakan perubahan pada anak, segera datangi dan ajak bicara. Saat memasuki usia sekolah —sekitar 6-12 tahun— anak sudah bisa mengekspresikan perasaannya. Anda juga bisa mengajak si kecil untuk mempraktikkan langsung pelajaran yang sedang ditekuni. Perhatian-perhatian kecil yang diberikan kepada anak dapat mengembalikan semangat belajarnya, Moms.
"Tanyakan pada anak apa yang membuatnya bosan. Minta si kecil memberikan ide (kegiatan) untuk mengatasi kebosanannya dan buat ide tersebut terwujud. Meski ide-idenya itu sepele dan sederhana, cara ini membuat anak merasa didengarkan, sehingga ia menjadi semangat lagi untuk beraktivitas," kata Astrid.
Kegiatan Seru agar Anak Tidak Cepat Bosan selama di Rumah
Selama di rumah aja , gadget seolah jadi teman setia anak. Astrid mengatakan, memberikan anak gadget boleh-boleh saja, namun jangan sampai menghilangkan aktivitas yang lebih berharga. Ajak anak tetap aktif bergerak agar imunitasnya tetap terjaga.
"Jadi jangan sampai (waktu anak) dihabiskan dengan duduk dan rebahan sambil main gadget. Buat kesepakatan bersama anak, kapan waktunya bermain gadget dan melakukan aktivitas fisik. Setelah itu, pilih jenis kegiatan yang sesuai dengan pertumbuhan anak agar ia tetap aktif bergerak," ucap Astrid.
Tak hanya sehat, si kecil juga dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya tanpa rasa takut saat ia tetap aktif bergerak. Sehingga, anak semakin mengenal diri sendiri dan bisa mengasah potensi yang dimilikinya. Bila sudah begitu, si kecil jadi lebih percaya diri, Moms.
Astrid mengatakan, anak-anak usia 6-12 tahun menyukai permainan yang aktif dan memerlukan kemampuan berpikir. Misal, bermain peran dengan boneka, lempar tangkap bola, menyusun lego atau puzzle, meniup gelembung sabun, dan masih banyak lagi.
"Permainan-permainan ini dapat mengasah kreativitas dan imajinasi anak. Kadang-kadang saat permainannya sangat diminati, muncul ide-ide baru yang membuat permainannya jadi lebih kompleks. Selanjutnya adalah kesanggupan kita sebagai orang tua untuk mendukung ide-ide anak, sehingga dapat mengasah kecerdasan dan kemampuan pemecahan masalah," jelas Astrid.
Astrid melanjutkan, salah satu unsur penting dalam bermain adalah menyenangkan. Walaupun memerlukan peralatan bermain yang sederhana, kebutuhan bermain anak tetap bisa terpenuh asalkan orang tua mau terlibat dalam prosesnya.
“Jadi kita fokus kepada hal-hal yang membuat anak senang. Tidak perlu fasilitas dan materi yang canggih (ketika bermain), cukup dengan kehadiran kita dan cara kita merespons permainan tersebut dengan canda tawa serta pujian kepada anak,” jelasnya.
Selain menyiapkan ragam kegiatan seru untuk anak, jangan lupa memenuhi asupan gizinya setiap hari, Moms. Penelitian menunjukkan, pencernaan merupakan otak kedua anak. Bila pencernaannya sehat, tumbuh kembang anak juga bisa lebih optimal.
Agar anak kuat dan aktif dalam menghadapi tantangan tiap harinya, jangan lupa siapkan Milkuat Susu Cokelat Malt. Milkuat Susu Cokelat Malt mengandung 9 vitamin dan 2 mineral yang bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan energi anak selama di rumah aja.
Tak hanya itu, kandungan kalsium, Malt , Fosfor, vitamin A, D, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9 dan B12 di dalamnya juga dapat menunjang aktivitas anak saat ia aktif bergerak. Dengan rasa cokelat malt yang lezat dan disukai anak-anak, Milkuat Susu Cokelat Malt punya kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan produk sejenis. Sehingga, lebih aman bagi anak, Moms.
Selain bisa dikreasikan menjadi ragam menu kesukaan si kecil, Milkuat Susu Cokelat Malt juga bisa diminum langsung. Apalagi kemasannya praktis dan mudah dibawa. Dengan harga Rp 2.500 saja, Milkuat membuat #KuatItuEnak, bukan?
Untuk membeli Milkuat Susu Cokelat Malt tanpa perlu keluar rumah, Anda bisa klik di sini . Tinggal pesan, bayar, dan tunggu barangnya sampai di rumah. Jangan lupa follow Instagram Milkuat untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.
Ketinggalan Instagram Live Aktif bersama Si Kecil selama di Rumah Aja? Jangan khawatir, Moms! Anda dapat menonton tayangan ulangnya dengan klik tautan ini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Milkuat