Tips dari Dokter Agar Tetap Aman Berpuasa saat Hamil

11 April 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa golongan yang diizinkan untuk tidak berpuasa saat bulan Ramadhan, salah satunya adalah ibu hamil. Mereka diperbolehkan untuk mengganti puasanya di lain hari atau dengan membayar fidiah.
ADVERTISEMENT
Namun, tak sedikit juga ibu hamil yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa karena merasa kondisi fisiknya sehat dan kuat. Meski begitu, ibu hamil tetap perlu untuk berkonsultasi pada dokter kandungan sebelum memutuskan untuk ikut berpuasa.
Apabila diperbolehkan puasa, menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu hamil seperti berikut ini.
Ibu hamil makan semangka. Foto: MUNGKHOOD STUDIO/Shutterstock

Penuhi asupan nutrisi

Asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk kehamilan, terutama jika ibu hamil akan menjalankan ibadah puasa. Pastikan asupan nutrisi dan gizi seimbang terpenuhi di setiap waktu makan di luar waktu puasa.
“Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral ketika makan sahur dan berbuka supaya kebutuhan gizi ibu hamil dan janin tercukupi,” kata dr. Zeissa pada kumparanMOM Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT

Hindari beberapa makanan olahan

Hindari processed food (makanan olahan) yang banyak mengandung garam dan lemak, serta makanan olahan dari gula sederhana. Kedua jenis makanan tersebut biasanya mudah diolah tubuh sehingga cepat membuat ibu hamil kenyang, tetapi juga cepat membuat lapar kembali, Moms. Jadi, pilihlah sumber karbohidrat seperti gandum, oat, nasi merah, nasi coklat, dan lainnya untuk makanan sahur Anda.
ibu hamil minum air Foto: Shutterstock

Ibu hamil perlu penuhi asupan cairan

Pastikan asupan cairan tercukupi minimal 2,5 liter per hari dengan air putih. Menurut dr. Zeissa, konsumsi air putih dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini: 2 gelas sebelum sahur, 1-2 gelas setelah sahur, 2 gelas setelah berbuka puasa, 1-2 gelas setelah makan malam, dan 2 gelas setelah salat isya tarawih.
ADVERTISEMENT

Hindari kafein

“Hindari minuman berkafein yang memicu buang air kecil agar ibu hamil tidak dehidrasi. Selain itu, kafein juga memicu sakit kepala dan jantung berdebar, serta mengurangi kadar zat besi yang dapat diserap tubuh,” ujar dr. Zeissa.
Apabila ibu hamil sangat ingin dan tak bisa menghindarinya, batasi konsumsi kafein agar tidak lebih dari 200 miligram per hari atau setara dengan dua cangkir kopi. Tetapi, perlu diingat juga ya, selain kopi, teh dan coklat juga mengandung kafein lho, Moms.
Ibu hamil makan kurma. Foto: Shutterstock

Makan porsi kecil saat buka puasa

Ketika berbuka puasa, sebaiknya makan dalam porsi kecil-kecil terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya begah. Usai salat tarawih, barulah ibu hamil dapat melanjutkan asupan makan untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.
ADVERTISEMENT

Istirahat cukup

Meskipun banyak ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan, usahakan untuk tetap memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya. Kurangi aktivitas berat dan kurangi stres agar ibu hamil tidak kelelahan saat puasa. Pastikan juga untuk tetap tidur minimal 6-8 jam sehari ya, Moms.