news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Hadapi Perselisihan Bayi dan Balita

4 Oktober 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu mengasuh bayi dan balita. Foto: Rachaphak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu mengasuh bayi dan balita. Foto: Rachaphak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengasuh bayi dan balita secara bersamaan menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang tua. Mengutip What to Expect, anak pertama yang masih balita mungkin menginginkan perhatian lebih, sedangkan orang tua perlu membagi perhatian dengan si bungsu yang masih bayi. Si sulung mungkin juga akan mulai mencari perhatian dengan membuat ulah dan mengganggu adiknya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, apa yang dilakukan anak pertama yang masih balita tersebut merupakan caranya merespons kehadiran adik bayinya. Dikutip dari Baby Gaga, si sulung mungkin akan menunjukkan perilaku seperti bayi lagi untuk menyampaikan perasaannya, seperti berbicara dengan bahasa bayi atau baby talk, lebih sering tantrum, menolak latihan ke toilet sendiri, dan ingin minum lewat dot lagi.
Hal itu umumnya merupakan sesuatu yang normal, tapi bisa jadi masalah jika balita sampai mengganggu adiknya yang masih bayi hanya untuk mendapatkan perhatian orang tua.
Oleh karena itu, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi perselisihan antara bayi dan balita, Moms.

Tips Menghadapi Perselisihan Bayi dan Balita

Ilustrasi bayi dan balita. Foto: MIA Studio/Shutterstock
1. Libatkan Balita dalam Perawatan Bayi
Jika balita sudah bisa membantu beberapa pekerjaan rumah, Anda mungkin bisa melibatkan si kecil dalam merawat adiknya, Moms. Misalnya, Anda bisa minta tolong untuk mengambilkan botol ASI atau membantu memasangkan kancing pada baju adiknya. Dengan begitu, ikatan antara kedua anak Anda bisa terjalin dengan baik.
ADVERTISEMENT
2. Luangkan Waktu untuk Balita
Mengasuh dan merawat bayi terkadang memang melelahkan. Namun, jangan lupa bahwa Anda masih punya balita. Sebisa mungkin luangkan waktu minimal 10 menit untuk menemani balita melakukan aktivitas kesukaannya, seperti bermain, menonton kartun favoritnya, atau sekadar mengobrol berdua. Dengan begitu, si kecil tidak akan merasa iri pada adiknya karena ia tahu orang tuanya masih memperhatikannya.
3. Perhatikan Perasaan Balita
Ilustrasi ibu menenangkan balita yang menangis. Foto: Shutterstock
Beberapa balita mungkin masih sering tantrum pada usia-usia tertentu. Kondisi itu bisa bertambah parah dengan kehadiran adiknya yang dianggap sebagai ‘saingan’. Saat anak mulai tantrum, cobalah untuk perhatikan emosi dan perasaannya. Dengarkan apa yang ia ingin katakan dan katakan bahwa Anda akan selalu ada untuknya.
4. Jadilah Contoh
ADVERTISEMENT
Orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Untuk itu, berikan contoh yang baik pada balita dalam memperlakukan adiknya, Moms. Balita umumnya akan menerima dan bersikap baik pada adiknya jika orang tuanya melakukan hal yang sama si bayi.