Tips Mengasuh Balita ala Tiara Pangestika

23 Mei 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiara Pangestika dan Arief Muhammad. Foto: Instagram/@tiarapangestika
zoom-in-whitePerbesar
Tiara Pangestika dan Arief Muhammad. Foto: Instagram/@tiarapangestika
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua memiliki cerita dan pengalaman sendiri dalam mengasuh anak, terutama saat si kecil memasuki usia balita. Ya Moms, seiring bertambahnya usia, tingkah balita pun semakin beragam, dan tak jarang bisa bikin geleng-geleng kepala. Sehingga, orang tua perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat mengasuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga dialami oleh influencer Tiara Pangestika. Pada salah satu unggahan Instagram-nya, istri Arief Muhammad itu membagikan pengalaman saat mengasuh putra sulungnya Ibrahim Wishaka El Emran.
Dealing with a toddler is hard,” tulis wanita yang akrab disapa Tipang tersebut dalam kolom caption.
Tipang menuliskan, ia jadi jarang aktif di Instagram karena sebagian waktunya kini dihabiskan untuk membujuk Baim karena ia ingin punya pilihan sendiri.
“Dibilang sibuk juga enggak, tapi lagi sering semacem abis waktu buang bujuk-bujuk dan negosiasi sama Si Abang karena Baim udah mulai masuk ke tahap punya kemauan sendiri dan pengin nentuin pilihannya sendiri,” ungkap wanita berusia 30 tahun tersebut.
Lantas, bagaimana cara Tipang menghadapi Baim yang akan menginjak usia 2 tahun itu? Berikut ini tips yang dibagikan Tipang.
ADVERTISEMENT

Tips Mengasuh Balita ala Tipang

Tipang mengungkapkan, hal terpenting yang perlu dilakukan orang tua saat mengasuh balita adalah komunikasi. Meskipun masih kecil, bukan berarti anak tidak bisa diajak bernegosiasi dan berkomunikasi. Misalnya, saat anak disuruh tidur, ada saja alasan yang ia buat agar diizinkan untuk menunda waktu tidur.
“Komunikasi dulu, anaknya mau apa, kenapa nggak mau tidur. Oh, maunya main. Mungkin mas baru ngerti main jadi maunya main terus,” tulis Tipang.
Namun, berkomunikasi dengan anak balita memang tak mudah. Terkadang, si kecil menangis atau marah saat diberitahu. Menurut Tipang, orang tua perlu memvalidasi emosi anaknya agar emosinya bisa mereda.
“Tidak lupa validasi dulu perasaannya yang marah karena nggak boleh main. Terus merambah negosiasi, boleh mainnya besok ya, atau yuk, ambil mainan aja ya buat dibawa tidur,” jelas Tipang.
ADVERTISEMENT
Ia sendiri tak bisa memungkiri kekhawatirannya apabila Baim mungkin akan dipandang sebagai anak pembangkang, karena tidak mau menurut dan susah diatur. Namun, ia percaya memang ada tahapan anak akan melalui fase-fase tersebut.
“Padahal, kalau baca-baca di akun parenting atau psikolog anak, emang ada masanya anak melalui tahapan ini kok. Dan bukan cuma kita yang kesulitan, anaknya juga lagi sulit ngungkapin maunya dan ngadepin big feelings-nya, makanya mereka butuh kita dengan segala sisa-sisa kewarasan yang kita punya,” ungkap Tipang.
Pada akhir caption-nya, Tipang menyemangati para ibu yang mungkin juga merasakan apa yang ia rasakan saat ini. Ia berharap para ibu dapat menjaga dirinya sendiri agar bisa menjaga anaknya dengan baik.
“Terutama buat yang tanpa nanny, merantau sendiri, dan tanpa bantuan, kalian HBL HBL HBL!! Hebat banget lohh!! Semoga stock sabar dan waras kita selalu terjaga setiap saat,” tutup Tipang.
ADVERTISEMENT