news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Menyimpan Daging Sapi yang Baik dan Benar

3 Desember 2018 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi daging sapi bisa jadi salah satu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan zat besi keluarga. Pasalnya, meski juga bisa diperoleh dari sayur dan kacang-kacangan, daging ayam atau ikan, kandungan zat besi pada daging merah seperti daging sapi paling tinggi.
ADVERTISEMENT
Kandungan zat besi sepotong daging sapi setara dengan 3 potong daging ayam atau 9 potong daging ikan. Sementara bila dibandingkan dengan sayuran, bayam misalnya, sepotong daging sapi setara dengan 1,75 kg bayam. Jauh sekali ya, Moms, perbandingannya.
Kandungan zat besi daging sapi 3 kali daging ayam (Foto: Pixabay)
Itulah mengapa konsumsi daging sapi sangat dianjurkan, terutama untuk pertumbuhan otak, fisik dan kekebalan tubuh anak. Untuk pemenuhan gizi seimbang, Anda dapat memberi anak 100 gram per tiap kali makan dengan frekuensi 3-4 kali seminggu.
Anda juga perlu tahu betul cara menyimpan daging sapi yang baik dan benar lho, Moms! Ini penting untuk memastikan kualitas dan kandungan gizi daging sapi tetap terjaga hingga waktunya dikonsumsi. Karena itu, yuk, cermati tips dari True Aussie Beef berikut ini:
Ilustrasi daging sapi (Foto: Thinkstock)
1. Segera olah atau simpan
ADVERTISEMENT
Setelah dibeli, daging sapi sebaiknya langsung dimasak tanpa dicuci atau membilasnya dengan air. Sebab, membilas daging dapat menyebabkan kontaminasi silang karena menyebabkan bakteri (yang bisa saja terbawa bahkan oleh setetes air) menyebar ke area lain di dapur Anda. Bila kotor, cukup potong bagian yang kotor.
Jika tidak langsung dimasak, simpan daging sapi di lemari es di bagian paling dingin dengan suhu 1-5° C.
2. Hindari menumpuk
Usahakanlah taruh daging mentah/segar dalam satu lapisan saja, jangan bertumpuk. Bila ingin menumpuknya, usahakan beri selembar plastik di antara setiap lapisan,
Simpan daging sapi dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi bakteri (Foto: Pixabay)
3. Simpan dalam wadah tertutup
Simpanlah daging dalam kantong plastik atau wadah plastik tertutup sejumlah yang akan digunakan per porsi di dalam lemari es. Ini akan melindungi daging dari kontaminasi bakteri sekaligus memudahkan Anda saat hendak mengolahnya nanti.
ADVERTISEMENT
4. Potong kecil sebelum dibekukan
Bila ingin membekukan daging, potong-potonglah dafing terlebih dulu menjadi potongan kecil. Ini lebih baik dan lebih sehat daripada membekukannya dalam keadaan utuh atau potongan besar.
Jangan mencairkan daging sapi dengan air (Foto: Pixabay)
5. Cairkan bertahap
Jika daging sapi ingin dimasak esok harinya, ambil porsi yang akan dimasak, taruh di chiller (kulkas atau lemari es bagian bawah) agar daging sapi tidak beku waktu dimasak dan suhunya naik secara bertahap. Proses ini lebih baik daripada Anda langsung mencairkan daging beku dari freezer ke suhu ruang, Moms.
Untuk menghindari kontaminasi bakteri, para ahli juga tidak menyarankan Anda mencairkan daging sapi beku dengan merendamnya ke dalam air.
Ilustrasi menyimpan daging di dalam kulkas (Foto: Shutterstock)
6. Perhatikan waktu penyimpanan
Daging segar yang disimpan di lemari es dapat disimpan selama 3 hari. Sementara daging segar yang disimpan di freezer dapat disimpan selama 1 tahun. Untuk memudahkan Anda, beri label berisi tanggal penyimpanan pada setiap kemasan daging sapi yang Anda simpan.
ADVERTISEMENT