Tips Merangsang Kemampuan Berpikir Bayi Usia 0-3 Bulan

2 Februari 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi usia 2 bulan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi usia 2 bulan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tumbuh kembang bayi perlu dipantau agar tetap berjalan sebagaimana mestinya. Di samping itu, menarik juga saat memantaunya karena kerap membuat orang tua antusias mengetahui kebisaan demi kebisaan si kecil yang baru.
ADVERTISEMENT
Apalagi bila ini kali pertama Anda memiliki buah hati, Moms. Mungkin Anda dibuat penasaran, seperti apa ya cara bayi berpikir di usianya yang masih sangat muda itu?
Ya Moms, bayi sudah mulai dapat berpikir dan belajar melalui indra tubuhnya. Misalnya saat ia bergerak sambil merangkak, mencoba menjelajah ruangan di sekitarnya. Namun tetap saja Anda perlu menuntun bayi untuk memahami lingkungannya lagi.
Ilustrasi ibu merangsang bayi. Foto: Shutterstock
Dikutip dari buku "Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini adalah tips untuk merangsang kemampuan berpikir bayi usia 0-3 bulan, Moms.

Indra Pendengaran

Anak sebenarnya sudah bisa mengenal berbagai suara seperti suara orang tuanya, suara anggota keluarga lain, kerincingan, suara pintu dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Untuk membangun pengetahuan tersebut, setiap suara yang didengar bayi harus diikuti ucapan Anda berupa penjelasan terhadap suara yang dihasilkan.
Misalnya bila Anda membunyikan kerincingan, katakan padanya "Ini suara kerincingan". Atau bila Anda sedang bicara, "Ini Ibu" atau "Ini Ayah", dan lain sebagainya. Melalui indra ini, bayi belajar membedakan suara benda, orang serta menerka lokasi dari sumber suara yang didengarnya.

Indra Penglihatan

Selanjutnya, bayi juga sudah mulai mengenal aneka wajah mulai dari orang tuanya, anggota keluarga lain, dan warna benda yang ada di sekelilingnya.
Untuk semakin membangun pengetahuan tersebut, setiap benda yang dilihat dan diperlihatkan harus diikuti oleh ucapan Anda pula, Moms.
Seperti penjelasan tentang benda tersebut, misalnya "Bajumu berwarna biru" atau "Ini kakakmu, lho". Melalui indra ini, ia belajar untuk membedakan bentuk, warna, pola, menerka jarak antar benda, dan membedakan kedalaman posisi beda. Si kecil juga belajar mengenal wajah anggota keluarganya hingga menirukan ekspresi wajah.
ibu mengajak bayi bermain Foto: Shutterstock

Indra Perabaan

Si kecil pun mulai merasa sentuhan dan belaian di seluruh anggota tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ. Lewat indra peraba, bayi juga belajar soal perbedaan antar benda dari bentuk dan teksturnya. Misalnya ada benda yang halus, kasar, tajam, dan sebagainya. Indra peraba juga memberitahu bayi bahwa ada benda yang bisa memunculkan rasa sakit, benda yang berbahaya, dan benda tidak berbahaya.
Untuk membangun pengetahuan tersebut, Anda bisa melakukan perabaan, sentuhan langsung sambil mengucapkan, "kulit Dedi halus" atau "Wah Dedi mengompol, celananya basah, Bunda gantinya" dan lain sebagainya.

Indra Penciuman

Bayi juga sudah bisa dilatih mencium bau di sekelilingnya sedari dini.
Membangun pengetahuan tentang penciuman bisa dilakukan dengan mengenalkan berbagai bau di sekitarnya dengan diikuti ucapan: "Bedaknya wangi ya", "perut Dedi, ibu kasih minyak telon dulu supaya hangat dan wangi", dan pada saat mandi Anda bisa mengatakan, "sabunnya wangi ya", dan bau lainnya yang ada di sekitar si kecil.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock

Indra Pengecapan

Lewat ASI, anak juga bisa belajar soal pengecapan dan konsep kenyang, lapar, enak, dan tidak enak.
ADVERTISEMENT
Setiap Anda memberikan ASI harus diikuti dengan ucapan "enak ASI-nya ya?" atau "Dedi sudah kenyang ya?"
Nah, sudahkah Anda melakukan hal yang bisa merangsang cara berpikir bayi?