Umur Berapa Anak Boleh Pakai Deodoran?

6 September 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi deodoran. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi deodoran. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aktivitas di luar rumah terutama pada siang hari membuat anak mudah berkeringat karena paparan sinar matahari. Pada akhirnya, hal ini bisa menimbulkan bau badan yang mungkin mengganggu bagi si kecil atau orang lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Nah, salah satu cara untuk mengatasi bau badan adalah dengan menggunakan deodoran. Bagi orang dewasa, menggunakan deodoran merupakan hal biasa dan terhitung aman. Tapi, bagaimana dengan anak-anak? Kapan mereka boleh memakai deodoran?

Usia Anak Boleh Memakai Deodoran

Ilustrasi deodoran. Foto: Shutter Stock
Mengutip Healthline, sebenarnya tidak ada aturan khusus mulai usia berapa anak boleh memakai deodoran. Hanya ibu dan ayah sebagai orang tuanya yang bisa memutuskan waktu terbaiknya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, Dr. Dan Brennan, MD, yang menjelasan di laman Web MD, anak-anak boleh menggunakan deodoran saat mereka memang ingin dan sudah siap.
Namun, ada baiknya untuk menunggu hingga anak memasuki usia pubertas ya, Moms. Anak perempuan biasanya memasuki pubertas pada usia 8-13 tahun. Sementara anak laki-laki mulai pada usia 9-14 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada usia tersebut, memang bentuk badan anak mulai berubah seperti, tumbuhnya rambut halus pada ketiak yang kemudian menyebabkan bau tidak sedap ketika berkeringat. Sehingga, ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan deodoran pada si kecil.
Ilustrasi bau badan pada anak. Foto: Shutterstock
Deodoran aman digunakan oleh anak-anak, terutama yang memang diformulasikan secara khusus untuk mereka. Produk deodoran khusus anak biasanya memiliki kemasan dan aroma yang menarik untuk si kecil. Bahkan, beberapa di antaranya juga dilengkapi dengan label ‘alami’.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila anak menggunakan deodoran. Yang paling utama, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan produk dengan benar dan sebaiknya pilihlah produk deodoran yang berbentuk stik, roll-on atau krim. Sebab, deodoran bentuk semprotan aerosol dianggap tidak aman karena bisa terhirup oleh anak.
ADVERTISEMENT
Penting bagi orang tua untuk memantau kemungkinan efek samping penggunaan deodoran pada anak, terutama jika ia memiliki kulit yang sensitif. Jika muncul gejala iritasi seperti gatal dan ruam, sebaiknya hentikan penggunaan dan bawa anak ke dokter bila kondisinya tidak kunjung membaik, Moms.
Perlu dipahami juga, anak-anak sebenarnya tidak memerlukan deodoran jika usia mereka belum memasuki masa pubertas. Sebab, bau badannya belum sekuat orang dewasa dan biasanya disebabkan oleh faktor kebersihan tubuh yang kurang, bukan akibat dari pendewasaan secara fisiologis seperti pubertas.