Waktu-waktu yang Sebaiknya Dihindari untuk Berhubungan Seks

18 November 2020 18:58 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berhubungan seks sebenarnya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh maupun mental Anda. Ditambah lagi, bercinta juga menjadi faktor penunjang keharmonisan rumah tangga Anda.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pasangan mungkin berpikir bahwa seks bisa dilakukan kapan saja selama Anda dan suami menginginkannya. Tapi sebenarnya tidak selalu seperti itu. Ya Moms, nyatanya memang ada waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari bila ingin berhubungan seks yang sehat.
Sebab secara medis, berhubungan seks pada kondisi-kondisi berikut ini mungkin bisa jadi berbahaya bagi kesehatan Anda. Dilansir Web MD, berikut adalah waktu-waktu yang sebaiknya dihindari untuk berhubungan seks dengan suami, sesuai dengan penjelasan Dokter Spesialis Kandungan, Heather Rupe, DO.
Ilustrasi pasangan membicarakan hubungan seksual Foto: Shutterstock

6 Kondisi yang Harus Dihindari bila Ingin Berhubungan Seks

1. Sebelum Pap Smear

Pap Smear adalah salah satu tes penting yang dianjurkan bagi wanita untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Dalam tes ini, dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam vagina, fungsinya agar dokter bisa melihat leher rahim dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Lalu, barulah diambil sampel sel-sel serviks dengan alat yang disebut spatula. Nah, agar hasil pap smear akurat biasanya dokter akan meminta Anda untuk tidak melakukan seks setidaknya minimal sehari sebelum Anda akan melakukan pap smear. Sebab sperma yang mengendap di dalam rahim atau dokter menemukan air mani selama pemeriksaan akan membuat hasil tesnya yang seharusnya positif menjadi negatif.
Ini tentu berbahaya mengingat jika hasilnya ternyata positif dokter seharusnya bisa memberikan perawatan dengan segera agar kanker dapat teratasi di awal kemunculannya. Sementara bila tidak akurat, dokter tidak bisa memberikan diagnosis yang cepat.

2. Pendarahan atau Nyeri Vagina

Beberapa wanita sesekali mungkin akan mengalami bercak darah atau nyeri saat ovulasi, tetapi jika Anda mengalami rasa sakit atau pendarahan yang terus-menerus, sebaiknya segera hindari berhubungan seksual. Nyeri saat berhubungan atau pendarahan setelahnya bisa menjadi tanda kelainan pada serviks dan harus segera mengunjungi dokter Anda, Moms.
ADVERTISEMENT

3. Komplikasi Kehamilan

Berhubungan seks saat hamil justru dianjurkan oleh dokter, selama kehamilan Anda tidak mengalami masalah yang berarti alias sehat. Namun jika Anda mengalami nyeri atau pendarahan yang tidak dapat dijelaskan, Anda harus menghentikan aktivitas seks bersama suami Anda dan temui dokter. Komplikasi kehamilan seperti plasenta previa dan persalinan prematur dapat diperburuk oleh hubungan seks, jadi hubungan seksual juga harus dihindari dalam situasi tersebut.

4. Setelah Melahirkan

Setelah operasi caesar dan persalinan pervaginam, Anda tidak boleh melakukan hubungan seksual sampai Anda bertemu dengan dokter Anda pada kunjungan enam minggu pascapersalinan dan memastikan bahwa semuanya telah sembuh secara normal.
Kebanyakan wanita akan mengalami robekan setelah persalinan normal, dan bahkan pasien yang cukup beruntung untuk menghindari jahitan sering kali mengalami lecet pada labia mereka yang bisa sangat sensitif. Melakukan hubungan intim sebelum vagina benar-benar sembuh dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan meningkatkan risiko infeksi, belum lagi rasa sakit yang luar biasa.
Luka operasi caesar Foto: Shutter stock

5. Mengalami Infeksi

Jika Anda mengalami gejala infeksi panggul atau vagina seperti keluarnya cairan berbau busuk, vagina gatal yang parah, rasa terbakar, atau nyeri panggul, sebaiknya hindari berhubungan seks sampai Anda memeriksakan diri ke dokter.
ADVERTISEMENT
Berhubungan seks dengan infeksi vagina tidak hanya menyakitkan, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ panggul Anda dan menjadi lebih parah. Tak hanya itu, jika hal tersebut adalah infeksi menular Anda tidak ingin pasangan Anda terpapar, bukan?

6. Setelah Operasi

Kemajuan teknologi operasi telah memungkinkan pasien pulih lebih cepat dan merasa kembali normal lebih cepat dari sebelumnya. Namun, Anda tetap perlu memeriksakan kondisi Anda dengan dokter sebelum berhubungan seks lagi. Jika Anda mengalami nyeri, pendarahan, atau baru saja melahirkan atau menjalani operasi, sebaiknya tunda dulu aktivitas bercinta ya, Moms.