Warna Pink Pernah Dianggap Identik dengan Anak Laki-laki, Ini Sejarahnya!

26 Juli 2021 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakaian bayi warna pink dan biru untuk anak laki-laki dan perempuan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pakaian bayi warna pink dan biru untuk anak laki-laki dan perempuan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat membeli berbagai perlengkapan bayi baru lahir, orang tua umumnya akan memilih warna sesuai dengan jenis kelamin sang anak. Misalnya warna pink untuk anak perempuan dan warna biru untuk anak laki-laki. Kecenderungan ini, bahkan terbawa hingga anak dewasa dan seolah sudah diterima oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah Anda Moms, hal ini tidak terjadi hingga pertengahan abad ke-19, lho! Zaman dulu, warna pink bahkan identik dengan anak laki-laki sementara warna biru justru identik dengan anak perempuan.
Lantas, kenapa sekarang bisa berubah?

Warna Pink untuk Anak Laki-laki dan Biru untuk Anak Perempuan

Warna Pink untuk Anak Laki-laki Foto: Shutterstock
Rupanya pergeseran makna warna pink dan biru ini terjadi secara bertahap. Dikutip dari The Vintage View, Jo B. Paoletti, profesor di University of Maryland, Amerika Serikat sekaligus penulis Pink and Blue: Telling the Boys from the Girls in America memaparkan bahwa pernah ada waktu jauh sebelum pink dan biru digunakan untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Selama berabad-abad, semua anak --baik laki-laki maupun perempuan menggunakan pakaian yang netral yaitu warna putih. Gaun putih dipakaikan kepada mereka dengan alasan mudah dibersihkan dengan menggunakan pemutih.
Ilustrasi warna pink identik dengan perempuan dan biru laki-laki. Foto: Shutter Stock
Namun, pada pertengahan abad ke-19, pakaian berwarna pastel mulai diperkenalkan pada anak-anak. Meski begitu, Paoletti dalam bukunya menjelaskan bahwa warna-warna pastel tersebut belum diidentikkan dengan jenis kelamin tertentu.
ADVERTISEMENT
Hingga beberapa dekade kemudian, sebuah jurnal dari tahun 1918 mengungkapkan, warna pink dan biru mulai dikaitkan dengan jenis kelamin.
Tapi tidak seperti yang kita tahu sekarang. Dulu, warna biru ditujukan untuk anak perempuan, sedangkan warna pink untuk anak laki-laki.
Mengapa begitu?
Pink dianggap warna yang kuat dan maskulin untuk bayi atau anak laki-laki Foto: Shutterstock
Alasannya karena pink dianggap warna yang kuat dan maskulin, sementara biru dinilai warna yang lebih feminin.
Hal ini pun diperkuat oleh penulis sekaligus pakar warna Garin Evans dalam wawancaranya dengan Business Insider. Evans mengatakan, di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sudah menjadi hal umum bagi para ibu untuk memberi tahu anak laki-lakinya harus mengenakan warna maskulin, seperti pink.
Memberi baju berwarna pink pada anak laki-laki bahkan diyakini dapat membuat sang anak jadi lebih jantan di kemudian hari!
Kenapa Dulu Warna Pink Identik dengan Anak Laki-laki dan Biru untuk Perempuan? Foto: Shutter Stock
Sebaliknya, anak perempuan disarankan menggunakan pakaian atau perlengkapan dengan warna yang lebih feminin, seperti biru.
ADVERTISEMENT
Lalu pada tahun 1940, tepatnya setelah Perang Dunia II anggapan soal warna pink untuk anak laki-laki dan biru untuk anak perempuan sudah berubah alias berbalik.
Para produsen pakaian pun menetapkan bahwa warna pink adalah warna yang sempurna untuk perempuan dan laki-laki lebih baik menggunakan warna biru agar lebih jantan dan maskulin.
Tak pakaian warna pink dan biru --untuk menunjukkan identitas seorang bayi, pilihan warna ini ikut menyebar berbagai benda lainnya. Seperti mainan, aksesori, tempat tidur, cat kamar, dan masih banyak lagi.
Kenapa Dulu Warna Pink Identik dengan Anak Laki-laki dan Biru untuk Perempuan? Foto: Shutter Stock
Jadi, itulah alasan kenapa dulu warna pink identik dengan anak laki-laki dan biru untuk anak perempuan. Meski kini banyak juga orang tua yang lebih suka bayi atau anaknya menggunakan pakaian berwarna netral bahkan beragam warna lainnya. Bagaimana dengan Anda?
ADVERTISEMENT