Ilustrasi madu

Waspada Corona, Perlukah Anak Diberi Madu untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

5 Maret 2020 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi madu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi madu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Adanya dua orang WNI yang positif terjangkit virus corona jelas membuat kita semua jadi waspada. Meski begitu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan masyarakat tidak perlu cemas berlebihan, serta berpesan agar tetap menjaga imunitas tubuh. Dengan begitu, virus penyakit tak mudah menjangkiti Anda sekeluarga, Moms.
ADVERTISEMENT
Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum menjelaskan ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan bersama keluarga, dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh. Apa saja?
Ilustrasi madu Foto: Shutterstock
Yaitu dengan mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, sebisa mungkin menghindari makanan olahan, memastikan tubuh terkena cahaya matahari dan rutin berolahraga.
Rutin makan buah dan sayur memang penting dilakukan karena keduanya merupakan sumber antioksidan, vitamin dan mineral terbaik. Lebih lanjut dalam kesempatan lain, Profesor Gizi Medik Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc., mengungkap bahwa konsumsi makanan dengan zat gizi lengkap terutama vitamin A, vitamin D, zat besi dan seng, sangat perlu untuk menjaga imunitas.
Lantas bagaimana dengan penambahan madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, perlukah? Pasalnya selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh, madu juga dikenal memiliki sejumlah nutrisi di antaranya: protein, air, kalsium, potasium, zinc, gula, hingga vitamin C.
Ilustrasi Madu untuk Anak Foto: Pixabay
Lalu, madu juga diketahui dapat membantu hati untuk mengontrol kadar gula darah, membantu proses pemulihan saat anak sedang sakit atau terluka.
ADVERTISEMENT
"Madu hanya menambah asupan energi saja," kata dr Saptawati saat dihubungi kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, madu bisa saja keluarga Anda konsumsi sebagai asupan untuk menambah energi, tapi bila tidak pun tak masalah. Pastikan bahwa madu hanya boleh diberikan pada anak yang berusia di atas 1 tahun.
Bila belum dari itu, justru madu akan menjadi racun. Kok bisa? Ini karena terdapat endospora aktif dari spesies bakteri Clostridium sehingga bisa membuat si kecil bisa terkena botulisme atau keracunan yang serius.
Sebagai penutup, dr Saptawati menambahkan, demi meningkatkan daya tahan tubuh tidak hanya mengkonsumsi buah dan sayur saja, namun juga dari sumber hewani seperti daging merah, kuning telur dan kacang-kacangan. Ya, Moms, ini artinya makanan dengan gizi lengkap alias tidak dari satu sumber makanan saja.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten