Habibie 3.jpg

Yang Bisa Kita Ceritakan ke Anak tentang Sosok BJ Habibie

12 September 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkenalkan sosok BJ Habibie sebagai teladan dan inspirasi bagi anak Foto: Fanny Kusumawardani
zoom-in-whitePerbesar
Perkenalkan sosok BJ Habibie sebagai teladan dan inspirasi bagi anak Foto: Fanny Kusumawardani
ADVERTISEMENT
BJ Habibie tutup usia di umur 83 tahun. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/9), setelah menjalani perawatan selama lebih dari seminggu karena gangguan organ tubuh.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, Bacharuddin Jusuf Habibie, berjasa banyak untuk Indonesia, utamanya di bidang dirgantara. Sosoknya yang gemar belajar dan pantang menyerah, patut dijadikan inspirasi untuk anak-anak kita.
Moms, yuk perkenalkan sosok Habibie lebih dalam ke anak, agar segala sifat baik yang ia miliki bisa dicontoh oleh si kecil. Gunakan saja rangkuman kumparanMOM berikut ini untuk memulainya:
BJ Habibie suka makan ikan, gemar belajar dan terkenal jenius Foto: Fanny Kusumawardhani
BJ Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie dan saudara-saudaranya tumbuh di keluarga petani yang religius dalam kehidupan sehari-harinya.
Sedari kecil, Habibie yang suka sekali makan ikan bolu atau bandeng bakar khas Parepare gemar membaca dan terkenal jenius. Ia menunjukkan ketertarikannya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang Fisika.
ADVERTISEMENT
Setelah kehilangan ayahnya saat berusia 14 tahun karena terkena serangan jantung, Habibie dan keluarganya memutuskan pindah ke Bandung. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Kristen Dago.
Lukisan potret BJ Habibie karya Basuki Abdullah yang dipajang di Kantor PT Dirgantara Indonesia Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Lulus SMA, Habibie sempat belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (kini dikenal Institut Teknologi Bandung atau ITB) pada tahun 1954. Namun, hanya beberapa bulan di ITB, ia memutuskan untuk meneruskan pendidikan ke Jerman.
Saat di Jerman, Habibie mengambil studi Teknik Penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochschule (RWTH) Aachen. Ia menerima gelar diploma ingenieur pada 1960 dan dilanjutkan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Selama berkuliah di Aachen, Habibie mengabdikan hidupnya untuk studinya. Ia bertekad untuk sungguh-sungguh dan harus sukses, sembari mengingat jerih payah ibunya agar bisa membiayai kuliah dan kehidupan sehari-harinya.
BJ Habibie dan Hasri Ainun. Foto: Dok. Perpusnas
Meski giat belajar, Habibie tak pernah melupakan waktu beribadah. Ia juga tak peduli saat teman-temannya mencemoohnya karena memiliki ambisi atas proyek pembangunan kedirgantaraan.
ADVERTISEMENT
Saat bersekolah di Jerman, BJ Habibie menetap di Hamburg dan pernah bekerja di beberapa perusahaan. Dengan gelar insinyur, ia mendaftarkan diri di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Di Firma Talbot, ia mendesain struktur dan rangka kereta api.
Ia juga pernah bekerja di sebuah perusahaan penerbangan, Messerschmitt-Bölkow-Blohm, yang berpusat di Hamburg.
Mantan presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menunjuk di sebelah istrinya Hasri Ainun di parlemen sebelum pelantikan Presiden Indonesia dan Wakil Presiden di parlemen pada 20 Oktober 2009. Foto: AFP/ADEK BERRY
Habibie menerima banyak penghargaan atas prestasinya. Kemampuannya pun tak diragukan oleh dunia internasional. Banyak pihak yang mengagumi karya-karyanya, namun tak sedikit juga yang tidak sependapat dengannya.
Pemikiran Habibie terkait teknologi membuat Presiden ke-2 RI Soeharto kagum, hingga akhirnya dia dipanggil untuk kembali ke Indonesia pada 1973. Habibie diminta untuk menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT yang memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis.
ADVERTISEMENT
Habibie juga merupakan pendiri PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), atau yang kini berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Tekad kuat dan kejeniusan Habibie mendorong pembangunan IPTN menjadi industri aeronautika pertama di Indonesia pada 1976.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof.Dr.Ing B.J. Habibie mengatakan kepada tamunya Menteri Perdagangan dan Industri Finlandia Esko Ollila, pesawat Helikopter dan pesawat CN235 hasil produksi pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dikerjakan putra-putri Indonesia dalam suatu pertemuan Rabu pagi di Gedung BPP Teknologi Jakarta. dalam pertemuan itu Menteri Ollila dan rombongan disertai Duta Besar Finlandia di Jakarta (26/1/1983). Foto: ANTARA FOTO
Salah satu karya yang paling diingat adalah saat Habibie merancang pesawat N-250 Gatot Kaca yang sudah bisa terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) pada tahun 1995. Ia memerlukan waktu 5 tahun untuk menyempurnakan desain awal pesawat tersebut.
Kala itu, pesawat baling-baling bermesin turboprop buatan lokal tersebut diujicobakan di langit Bandung. Teknologi pesawat itu cukup canggih dan didesain untuk jangka waktu 30 tahun.
Presiden Joko Widodo (kanan) mendengarkan penjelasan dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri) dengan latar depan miniatur pesawat R80. Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Tak hanya itu, masih ada karya-karya Habibie yang mendapat pujian dari banyak pihak. Beberapa di antaranya adalah pesawat R80 yang dibuat PT Regio Aviasi Industri dan dilengkapi dengan teknologi fly by wire untuk memberikan sinyal elektronik dalam memberikan perintah. Perusahaan tersebut didirikan Habibie bersama anak sulungnya, Ilham Akbar, yang merupakan pengembangan pesawat N250.
ADVERTISEMENT
Habibie juga ikut merancang pesawat angkut militer TRANSALL C-130, Hansa Jet 320, Airbus A-300 dengan kapasitas 300 orang, dan lainnya. Habibie menciptakan sebuah rumus perhitungan yang dikenal dengan 'Faktor Habibie'. Rumus temuan Habibie ini dapat menghitung crack progression sampai skala atom material konstruksi pesawat terbang. Atas keterlibatan aktif di dunia teknologi, Habibie dijuluki Bapak Teknologi.
Kini BJ Habibie sudah tenang menghadap Sang Pencipta. Namun segala jasa-jasanya bagi Indonesia, semoga terus bisa menjadi inspirasi untuk anak cucu kita.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten