Yang Orang Tua Perlu Tahu soal Stroke pada Anak

12 Agustus 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yang Orang Tua Perlu Tahu soal Stroke pada Anak. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Yang Orang Tua Perlu Tahu soal Stroke pada Anak. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita biasa melihat penyakit stroke terjadi pada orang dewasa. Tetapi, tahukah bahwa stroke bisa menyerang siapa saja dan tanpa mengenal batas usia? Ya Moms, stroke juga bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi! Jadi, apa yang orang tua perlu ketahui tentang penyakit ini?
ADVERTISEMENT
Stroke adalah kondisi cedera otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah, baik penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pendarahan di otak (stroke hemoragik). Dalam kondisi normal, otak biasanya akan menerima pasokan oksigen secara konstan yang dibawa oleh darah. Namun, ketika aliran darah berhenti, sel-sel otak pun akan mulai mati.
Namun, stroke pada anak bisa dibilang cukup langka, Moms. Mengutip laman John Hopkins Medicine, stroke pediatrik bisa terjadi pada setiap 4.000 bayi baru lahir atau 2.000 anak dengan umur yang lebih tua setiap tahunnya. Sementara menurut Stanford Medicine Children's Health, risiko stroke paling tinggi pada kelompok anak-anak banyak terjadi sebelum usia satu tahun, dan menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi pada bayi.
ADVERTISEMENT
Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, stroke pada bayi dan anak-anak yang lebih tua dapat mengancam jiwa. Dalam jangka panjang, stroke pediatrik bisa menyebabkan kecacatan neurologis, dengan risiko gangguan kognitif dan motorik permanen.

Apa Saja Tanda dan Gejala Stroke pada Anak?

Ilustrasi anak alami stroke. Foto: Wonchalerm/Shutterstock
Stroke pada anak biasanya terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebagai orang tua, Anda perlu perhatikan tanda-tanda berikut:
1. Salah satu sisi tubuh lemah atau mati rasa,
2. Sulit bicara atau berbicara tapi jadi cadel,
3. Sulit menyeimbangkan badan,
4. Mengalami gangguan penglihatan, baik jadi penglihatan ganda atau justru jadi tak bisa melihat sama sekali,
5. Tubuh lesu dan mengantuk lalu kehilangan kesadaran,
6. Kejang atau lumpuh pada salah satu bagian tubuh,
ADVERTISEMENT
7. Sakit kepala parah dan disertai muntah.

Penyebab Stroke pada Anak

Ilustrasi anak alami stroke. Foto: kwanchai.c/Shuttertock
Pada anak kecil, diagnosis stroke seringkali terlambat. Pada anak yang lebih besar, gejala stroke pun bisa mirip dengan orang dewasa.
Terkait penyebabnya, anak bisa mengalami stroke karena berbagai sebab. Mulai dari mengalami penyakit jantung, masalah pembuluh darah yang memasok darahnya ke otak, gangguan pembekuan darah, dan penyakit anemia sel sabit.
Tetapi jangan khawatir, karena peluang anak sembuh dari stroke cukup terbuka lebar selama mendapat perawatan medis yang cepat dan terapi rehabilitasi yang tepat. Hal ini dikarenakan otak anak-anak masih terus berkembang.
Saat kondisi anak sudah mulai stabil, dokter akan menentukan perawatan seperti apa untuk dijalani dalam menilai fungsi otak pada si kecil, sehingga pemulihan lebih optimal. Namun, pada beberapa kasus, anak mungkin bisa mengalami kesulitan berjalan, melihat, berbicara atau membaca tergantung pada bagian otak mana yang mengalami stroke. Hal ini juga bisa berdampak pada pemikiran atau emosi anak.
ADVERTISEMENT
Jadi bisa disimpulkan, anak yang mengalami stroke tetap berpeluang sembuh lebih cepat daripada orang dewasa karena otaknya masih bertumbuh. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, maka risiko mengalami efek jangka panjang bisa diminimalkan.