Yang Perlu Dipahami Soal Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan

14 Juni 2021 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Apa saja persiapan yang perlu dilakukan sebelum melahirkan? Bagi sebagian ibu hamil, mencukur bulu atau rambut kemaluan termasuk di antaranya.
ADVERTISEMENT
Alasannya bisa beragam. Sebagian ibu mungkin merasa malu dan agak risih bila melahirkan dengan proses normal, namun area di sekitar vagina masih penuh rambut. Sebagian lain menganggap hal ini memang wajib dilakukan dan ada kaitannya dengan kelancaran proses persalinan. Ada juga, yang melakukannya karena mendapat anjuran tanpa penjelasan lebih lanjut.
Lantas apakah tindakan ini sebenarnya memang diperlukan?

Fakta soal Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan

Fakta soal Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan Foto: Shutterstock
Moms, ada beberapa fakta yang perlu kita pahami terkait anjuran atau tindakan mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan.
1. Ternyata justru tidak dianjurkan
Today's Parent melansir, mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan atau setelah usia kehamilan 36 minggu ternyata justru tidak dianjurkan. Sebab, tindakan ini dapat merugikan kesehatan Ibu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi pada wanita, sehingga menyebabkan ia bisa diminta untuk melakukan operasi caesar.
Lain halnya bila dokter memang memberi ibu rekomendasi untuk mencukur bulu kemaluan.
Sebelum melahirkan, rambut kemaluan sebaiknya digunting dan bukan dicukur. Foto: Shutterstock
2. Digunting bukan dicukur
Mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan tidak boleh sembarangan! Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection, untuk mengurangi angka kejadian infeksi saat bersalin, pencukuran rambut kemaluan dilakukan dengan cara digunting dan bukan dicukur.
Selain itu, sebaiknya tenaga medis dari rumah sakit yang melakukan atau membantu Anda mencukur.
"Mencukur sebelum persalinan pernah dianggap dapat mengurangi tingkat infeksi. Namun seiring berkembangnya penelitian dan uji coba kontrol acak, telah menunjukkan tidak ada penurunan infeksi dengan pencabutan menggunakan waxing atau dengan pisau cukur. Pengendalian infeksi rumah sakit tidak merekomendasikan mencukur bulu kemaluan untuk saat ini," kata Dyna Freedman, seorang dokter kandungan di Toronto, Kanada.
Ilustrasi proses bersalin atau melahirkan Foto: Shutterstock
3. Bisa berisiko
ADVERTISEMENT
WHO Surgical Site Infection Prevention Guidelines juga tidak menyarankan mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan dengan prosedur operasi, bila tidak mengetahui cara mencukur dengan benar dan tidak menggunakan alat steril. Sebab dikhawatirkan akan meningkatkan potensi infeksi yang disebabkan trauma mikroskopik pada kulit.
4. Tidak usah malu
Ibu hamil tidak perlu merasa kotor atau malu dengan rambut di sekitar kemaluannya sebelum melahirkan. Faktanya, para dokter, bidan dan perawat yang membantu proses persalinan tidak akan terlalu mengkhawatirkan atau memperhatikan hal itu.
"Tim medis ada untuk memfasilitasi persalinan yang aman bagi ibu dan anak. Kami tidak khawatir atau memikirkan tampilan di sekitar vagina pasien. Jadi tidak usah cemas atau malu!" ujar Freedman.