Yang Perlu Orang Tua Ketahui dan Lakukan Bila Anak Luka
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Luka terbagi menjadi 2 jenis; luka terbuka dan luka tertutup. Luka terbuka adalah luka yang berdarah, misalnya yang terjadi akibat anak jatuh dari sepeda. Luka terbuka mengeluarkan darah karena artinya lapisan kulit terbuka, Moms. Sementara luka tertutup adalah luka yang tidak berdarah, seperti memar saat anak terbentur benda keras.
Nah Moms, sudahkah Anda tahu apa yang perlu dilakukan bila anak terluka?
Mengutip buku "Apa Itu Luka" yang dikeluarkan oleh Hansaplast dan Palang Merah Indonesia, bila anak (atau anggota keluarga lain) mengalami luka yang berdarah, sebaiknya luka segera dibersihkan dengan antiseptik kemudian ditutup. Menutup lukapenting untuk membantu menghentikan perdarahan dan mencegah kuman masuk ke dalam luka.
Anda dapat menutup luka dengan mitela (kain segitiga), kasa steril, kasa gulung, plester luka atau penutup buatan sendiri misalnya dari kain bersih. Agar petutup luka tidak terlepas dari tempatnya, gunakan pembalut luka (perban, mitela atau plester) untuk menahannya sekaligus membantu menghentikan perdarahan.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana cara atasi luka tertutup atau memar?
Renee Anushka Alli, MD, dokter anak dari Children's Healthcare Atlanta Primary Care Group, AS, menjelaskan mengenai hal ini melalui laman Web MD. Menurut dr.Alli, saat anak alami memar kompres dengan sekantung es batu atau handuk dingin selama 10 sampai 15 menit. Anda juga bisa menggunakan kantung kentang, nugget atau sayuran beku yang ada di freezer, Moms.
Selain kompres, dr.Alli menyarankan Anda untuk menaikkan area memar di atas jantung untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya bila anak alami memar di kaki, mintalah ia merebahkan badan lalu mengangkat kakinya ke dinding atau sandaran kursi.
Jangan lupa tetap perhatikan kondisi luka anak ya, Moms! Pertimbangkanlah untuk membawa si kecil ke dokter jika daerah yang memar tampaknya sangat menyakitkan, bengkak, atau terinfeksi.
ADVERTISEMENT