Zaskia Adya Mecca Alami Mastitis saat Menyusui, Apa Penyebabnya?

12 September 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zaskia Adya Mecca dan Bhaj Kama. Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
zoom-in-whitePerbesar
Zaskia Adya Mecca dan Bhaj Kama. Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
ADVERTISEMENT
Perjalanan menyusui, memang tak selamanya mudah. Ya Moms, bisa saja ada kendala yang dirasakan, salah satunya adalah mastitis, yaitu peradangan yang terjadi di satu atau lebih jaringan payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi.
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya menjelaskan bahwa ada sekitar 3 sampai 20 persen ibu menyusui dapat mengalami mastitis. Adapun sebagian besar mastitis terjadi pada 6 minggu pertama setelah bayi lahir (paling sering di minggu ke-2 dan minggu ke-3). Namun tak menutup kemungkinan jika hal ini juga bisa terjadi sepanjang masa menyusui atau bahkan ibu yang hanya sementara saja menyusui bayinya.
Salah satu selebriti Tanah Air, Zaskia Adya Mecca pun baru saja mengalami mastitis, Moms. Seperti diketahui, Zaskia kembali dikaruniai anak kelima berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Bhaj Kama Bramantyo pada 3 Juli 2020. Itu artinya, perempuan yang akrab disapa Kia ini harus kembali menyusui si kecil.
Zaskia Adya Mecca dan Bhaj Kama. Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
Namun belum lama ini, ia mengungkapkan bahwa dirinya mengalami mastitis. Kondisi ini membuat dirinya demam dan payudaranya sakit ketika disentuh. Istri dari Hanung Bramantyo ini pun menyarankan agar para ibu baru di luar sana dapat menggali informasi terkait mastitis agar tak mengalaminya.
ADVERTISEMENT
"Ketika mastitis datang menghampiri. Kesentuh saja sakit payudaranya, meriang, dan demam. Buibu yang baru mengASIhi wajib belajar soal mastitis yaa penting banget," tulis Zaskia Adya Mecca dalam unggahan di Instagram Story pribadinya.
Ilustrasi Mastitis. Foto: Shutter Stock

Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Moms, kondisi mastitis ini jangan pernah Anda anggap enteng, ya! Sebab, masih mengutip IDAI, terdapat dua hal penting yang mendasari Anda harus memperhatikan kasus ini. Pertama, karena mastitis biasanya dapat menurunkan produksi ASI dan menjadi alasan ibu untuk berhenti menyusui. Kedua, karena mastitis berpotensi meningkatkan transmisi vertikal pada beberapa penyakit, terutama AIDS.
Lantas, apa saja faktor penyebab mastitis? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
-Puting lecet.
-Frekuensi menyusui yang jarang atau pendek.
-Payudara tak dikosongkan secara sempurna.
ADVERTISEMENT
-Pelekatan payudara yang kurang baik.
-Ibu atau bayi yang sedang sakit.
-Penghentian menyusu secara mendadak.
-Payudara yang tertekan.
-Seringnya memakai krim puting.
-Ibu stres dan kelelahan.
-Malnutrisi.
Ibu menyusui pakai masker. Foto: Shutterstock

Tanda atau Gejala Ibu Menyusui Alami Mastitis

Ibu yang terkena mastitis biasanya menunjukkan gejala demam tinggi lebih dari 38.5 derajat celcius, menggigil, rasa nyeri dan ngilu seluruh tubuh. Selain itu, payudara juga menjadi kemerahan hingga bengkak, ASI menjadi asin karena peningkatan kadar natrium sehingga bayi menolak ASI, serta timbul garis-garis kemerahan pada ketiak.
ilustrasi menyusui bayi. Foto: Shutterstock

Cara Mencegah Mastitis saat Menyusui

Apabila Anda ingin mengurangi risiko atau mencegah mastitis saat menyusui, berikut ini ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan, Moms.
1. Rajin Mengosongkan Payudara
Mengosongkan payudara secara rutin dapat mencegah mastitis. Caranya dengan rutin menyusui bayi setidaknya 2-3 jam sekali. Jika Anda sedang tidak bersama bayi, Anda bisa memerah ASI untuk tetap mengosongkan payudara.
ADVERTISEMENT
2. Pastikan Posisi Menyusui Sudah Benar
Puting lecet bisa terjadi karena posisi menyusui yang tidak tepat. Untuk itu, segera perbaiki posisi menyusui Anda, ya! Kesalahan posisi menyusui juga bisa membuat bayi tidak menyusu dengan efektif. Akibatnya, ia bisa saja rewel karena ASI yang diminumnya terasa kurang.
3. Jaga Kebersihan
Infeksi bakteri dan kuman bisa jadi salah satu pemicu mastitis. Maka dari itu, ibu menyusui harus senantiasa memperhatikan kebersihan tangannya dengan mencuci tangan terlebih dulu sebelum menyusui si kecil.
Apabila Anda menggunakan alat pompa ASI, benda ini juga bisa menjadi sumber kontaminasi kuman, Moms. Sehingga perlu dicuci dengan sabun dan air panas setelah digunakan.