1,5 Bulan Kabur, Penabrak Pemotor di Depan UIN Semarang Ditangkap

19 September 2019 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers ungkap kasus tabrak lari, sopir truk yang kabur dua bulan. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers ungkap kasus tabrak lari, sopir truk yang kabur dua bulan. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satlantas Polrestabes Semarang menangkap sopir truk trailer pelaku tabrak lari di depan UIN Walisongo, Semarang, pada 1 Agustus lalu. Tabrakan itu mengakibatkan pemotor, Suprapto (48), tewas di lokasi.
ADVERTISEMENT
Sopir bernama Ahmad Subai (38) ditangkap setelah kabur satu setengah bulan. Pelaku ditangkap pada Selasa (17/9) saat sedang mengemudikan bus berisi rombongan ziarah ke Lebak, Banten.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, penangkapan terkendala karena PT Parani Artha Mandiri, perusahaan pemilik truk nahas itu tidak memiliki identitas lengkap sopir.
“Setelah kejadian, pelaku ini berpindah kerja. Nah perusahaan lama enggak punya identitas lengkapnya. Setelah digali informasi, diketahui tersangka bekerja sebagai sopir di bus pariwisata JM,” kata Ardi di Mapolrestabes Semarang, Kamis (19/9).
Ardi kemudian menjelaskan kronologi kecelakaan maut tersebut. Saat kejadian, korban berusaha mendahului kendaraan lain.
Nahas, posisi kendaraan korban terlalu dekat dengan truk trailer. Korban diduga tidak bisa mengendalikan kendaraan sehingga terjatuh dan terlindas truk pelaku.
ADVERTISEMENT
“Nah si sopir ini tidak berhenti. Jalan terus dan tidak ada itikad baik untuk menolong korban,” ujarnya.
Satlantas Polrestabes Semarang menetapkan status tersangka terhadap Ahmad Subai. Pelaku dijerat pasal pasal 310 ayat (4) jo pasal 312 UU RI No 22 tahun 2009 tentang LLAJ.
“Perkara ini akan kita split, yang jelas (sopir) melanggar pasal 312 karena tidak memberikan pertolongan. Ancaman hukumannya 3 tahun,” tegas Ardi.
Sementara, pelaku Ahmad Subai mengaku tidak tahu telah menyebabkan tewasnya korban pada saat kejadian. Sebab, setelah kejadian tidak ada yang berusaha menghentikan truknya.
“Ya dengar ada suara 'koprakk', pas lihat spion tidak kelihatan, karena memang ramai. Saya jalan terus pelan tidak ada yang menghentikan,” kata pelaku.
ADVERTISEMENT