1.572 Warga Mimika yang Diteror KKB Mengungsi di Gereja dan Markas TNI-Polri

10 Maret 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunggu proses evakuasi oleh personel TNI dan Polri dari perkampungan Distrik Tembagapura di Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (8/3). Foto: ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunggu proses evakuasi oleh personel TNI dan Polri dari perkampungan Distrik Tembagapura di Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (8/3). Foto: ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding
ADVERTISEMENT
Polda Papua mencatat sebanyak 1.572 warga di pedalaman Mimika, mengungsi ke sejumlah lokasi seperti gereja, kantor TNI, hingga kantor polisi di Kota Timika akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, seluruh kebutuhan pokok para pengungsi sudah dipenuhi oleh TNI-Polri, termasuk pemerintah setempat.
“Semua baik-baik saja. Mereka juga sudah beraktifitas normal, tapi ada yang belum kembali,” kata Kamal kepada kumparan, Selasa (10/3).
Kamal mengatakan, para warga yang mengungsi juga memberikan ucapan terima kasih kepada TNI-Polri yang sudah mengevakuasi mereka.
“Mereka sejak awal mengungsi sudah mengucapkan terima kasih,” ucap dia.
Sejumlah warga sipil menaiki bus milik PT Freeport Indonesia saat evakuasi di perkampungan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding
Sebelumnya, KKB Papua kembali menyerang warga di Mimika. Akibat dari serangan tersebut, satu anggota TNI tewas. Tak hanya itu, serangan yang dilakukan juga menyebabkan ratusan warga memilih mengungsi.
Sementara sekitar 1.572 warga yang mengungsi berasal dari sejumlah desa di Mimika. Mereka mulai mengungsi sejak Jumat (6/3).
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (6/3) sebanyak 258 warga turun dari Desa Waa Banti yang terdiri dari 122 dewasa dan 136 anak-anak. Lalu pada Sabtu (7/3), warga turun dari Desa Kimbeli dan Desa Kali Kabur sebanyak 702 jiwa dengan rincian 536 dewasa dan 166 anak-anak.
Kemudian pada Minggu (8/3), warga dari Desa Banti dan sekitarnya turun sebanyak 612 jiwa yang terdiri dari 518 dewasa dan 94 anak-anak.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan aparat keamanan akan bertanggung jawab untuk keselamatan keamanan masyarakat.
"Kami akan mengambil tindakan tegas untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB), karena telah mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat," ucap Paulus.