1.663 Relawan Dikerahkan ke 5 RS Lapangan COVID-19 Selama Mei-Agustus

2 September 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ardi Novriansyah, memakai alat pelindung diri (APD) bersiap mengevakuasi jenazah COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di Bogor, Jawa Barat.  Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ardi Novriansyah, memakai alat pelindung diri (APD) bersiap mengevakuasi jenazah COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di Bogor, Jawa Barat. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ribuan tenaga relawan ditambahkan untuk memperkuat layanan fasilitas kesehatan saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai libur Idul Fitri, Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak Mei hingga akhir Agustus 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat kebutuhan relawan untuk lima rumah sakit, yakni RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RSDC Asrama Haji Pondok Gede, RS Lapangan Kogabwilhan II, RS Lapangan Ijen Boulevard Malang, dan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun yang mencapai 2.316 orang.
Dari kebutuhan tersebut, total hanya 1.663 orang relawan atau 71,80 persen yang berhasil dipenuhi. Data menunjukkan kekurangan jumlah relawan paling besar terjadi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, yaitu 688 orang. Sementara di RSDC Wisma Haji Pondok Gede justru kelebihan relawan hingga sebanyak 76 orang.
"Untuk yang direkrut tambahan dari Mei sampai Agustus, memang belum bisa sepenuhnya kami di pusat memenuhi kebutuhan relawan yang diperlukan. Kami membantu rekrutmen tapi RS lapangan juga diberikan kewenangan. Karena biasanya yang berasal dari daerah kan lebih cepat," jelas Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Kirana Pritasari, dalam keterangan pers virtual, Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
Seluruh relawan menjadi tanggung jawab dari Kemenkes, termasuk untuk membayarkan insentif yang merupakan hak tenaga relawan. Termasuk untuk relawan yang berada di 3 RS lapangan di Jawa Timur yang dikelola oleh pemerintah daerah setempat.
Data kebutuhan relawan di 5 RS Lapangan COVID-19 Mei-Agustus 2021. Foto: YouTube/Kemenkes
"Untuk Wisma Atlet dan Asrama Haji kita ketahui ini dikelola oleh pusat, sedangkan yang Kogabwilhan, Malang, dan Madiun adalah kerja sama pemerintah daerah. Pemerintah pusat memberikan dukungan untuk insentifnya," jelas Kirana.
Terkait kebutuhan operasional dan SDM, kelima RS tersebut mendapatkan dukungan dari masing-masing RS pengampu. Sementara proses rekrutmen juga menjadi tanggung jawab Kemenkes yang bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi.
"Kebutuhan untuk relawan ini kami bekerja sama dengan organisasi profesi IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), organisasi profesi lain karena kebutuhannya beragam. Ada teknisi lab, gizi, radiografi, ini dilakukan rekrutmen ditingkat pusat atau oleh RS pengampu," tutup Kirana.
ADVERTISEMENT