1.803 Warga Bali Terjangkit DBD di Tengah Pandemi COVID-19

10 Juni 2021 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi penyemprotan untuk cegah DBD. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi penyemprotan untuk cegah DBD. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Bali harus ekstra menjaga kesehatan dan aktivitas pada tahun ini. Selain pandemi COVID-19, penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD turut menghantui.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinkes Bali, sejak Januari hingga Mei 2021, ada 1.803 orang terjangkit DBD di mana tiga orang meninggal dunia. Warga paling banyak terjangkit DBD di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng mencapai 1.000 orang lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya mengatakan, kasus terbanyak pada dua daerah tersebut karena padat penduduk.
"Kasus tertinggi karena penduduk banyak dan padat," kata dia singkat, Rabu (9/6).
Suarjaya mengatakan, cara paling ampuh mencegah penyakit DBD adalah menutup, menguras dan mengubur sesuatu yang menimbulkan nyamuk. Lainnya adalah berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kuncinya 3 M. Yang lain spt fogging, PHBS," kata dia.
com-Di tengah pandemi, Indonesia mengalami peningkatan kasus DBD. Hingga saat ini, telah terkonfirmasi 70.000 kasus penderita DBD. Foto: Shutterstock
Rincian masing-masing wilayah terjangkit DBD adalah Buleleng dengan total penderita DBD sebanyak 718 orang dari 664.000 penduduk. Kota Denpasar 364 orang dari 962.900 penduduk. Karangasem 251 orang dari 418.500 penduduk.
ADVERTISEMENT
Badung 182 orang dari 683.200 penduduk, Klungkung 123 orang dari 180.713 penduduk, Jembrana 68 orang dari 276.588 penduduk, Gianyar 58 orang dari 514.700 penduduk, Bangli 35 orang dari 226.161 penduduk dan Tabanan 4 orang dari 448.000 penduduk.
Adapun rincian jumlah pasien DBD yang meninggal yakni sejumlah tiga orang yang berasal dari Kota dan Kabupaten Buleleng 2 orang dan Kota Denpasar 1 orang.