1 Januari 2018, Militer AS Bakal Terima Anggota Transgender

30 Desember 2017 5:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jennifer Sims, anggota transgender militer AS (Foto: AP Photo/Matthias Schrader)
zoom-in-whitePerbesar
Jennifer Sims, anggota transgender militer AS (Foto: AP Photo/Matthias Schrader)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun 2018 mendatang, militer Amerika Serikat (US) bakal menerima pendaftaran personel transgender. Keputusan itu dilakukan setelah angkatan bersenjata mengumumkan pendaftaran bagi transgender tepat di 1 Januari 2018.
ADVERTISEMENT
Dua pengadilan AS, Washington dan Virginia, pekan lalu menolak permintaan presiden AS untuk menunda menerima anggota militer transgender. Rencana Trump dianggap melanggar konstitusi negara yang memiliki kedudukan sama dalam hukum.
Juru bicara Departemen Kehakiman, Lauren Ehrsam pada Jumat (29/12) mengatakan, tidak ada kabar apakah pemerintah akan mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung atau tidak.
"Sepertinya mereka (Pemerintah AS) tidak mengajukan banding ke Mahkamah Agung, tapi sampai hari Minggu malam saya tidak menerima apapun," kata seorang pengacara American Civil Liberties Union, Joshua Block, seperti dilansir Reuters, Sabtu, (30/12).
Jennifer Sims, anggota transgender militer AS (Foto: AP Photo/Matthias Schrader)
zoom-in-whitePerbesar
Jennifer Sims, anggota transgender militer AS (Foto: AP Photo/Matthias Schrader)
Jika pemerintah tidak meminta Mahkamah Agung untuk menunda rekrutmen atas perintah pengadilan, kaum transgender secara terbuka dapat bergabung dengan angkatan bersenjata untuk pertama kalinya. Namun pemerintah AS berpendapat, militer tidak siap untuk melatih personel transgender dengan benar.
ADVERTISEMENT
"Telah ada perawatan, pemikiran dan perencanaan yang telah memasuki kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Januari, memungkinkan orang transgender mendaftar," kata seorang pengacara Jennifer Levi advokasi gay, lesbian dan transgender.