1 Orang Tewas Tertembak saat Aksi Black Lives Matter di Kentucky, AS

28 Juni 2020 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Satu orang tewas dan seorang lainnya terluka dalam insiden penembakan di tengah demonstrasi Black Lives Matter di Kentucky, Amerika Serikat, Sabtu (27/6) waktu setempat. Pelaku penembakan masih ditelusuri.
ADVERTISEMENT
Awalnya, massa berkumpul di Jefferson Square Park, Luoisville, untuk berunjuk rasa menuntut pembunuhan terhadap perempuan keturunan Afrika-Amerika, Broenna Tyalor, yang tewas pada Maret lalu.
Tak berselang lama, Kepolisian Metro Louisville melaporkan terjadi insiden penembakan sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
"Laporan itu menyebutkan seorang anggota polisi mengevakuasi seorang pria yang kemudian meninggal di tempat kejadian," tulis Kepolisian Louisville melalui akun Twitternya.
Dari laporan di lokasi, pria itu ditembak dari seberang jalan gedung Mahkamah Kehakiman. Dilansir New York Times, video yang beredar di media sosial menunjukkan ada seorang pria berdiri di tepi Jefferson Square Park dan melepaskan tembakan 12 kali. Tembakan itu membuat pengunjuk rasa menyebar, berlindung di antara tenda dan bangku taman.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Wali Kota Louisville, Greg Fischer sangat terpukul atas kejadian tersebut. Ia telah mendesak para demonstran untuk menjauhi taman itu.
Warga memegang poster bertuliskan 'Black Lives Matter' saat aksi protes di New York, Amerika Serikat pada 9 Juli 2016. Foto: AFP/KENA BETANCUR
Imbauan tersebut dikeluarkan setelah beredar berita di surat kabar lokal yang menyebutkan 'kelompok-kelompok patriot bersenjata' berencana menghadapi para demonstran.
Dalam aksi Black Lives Matter ini, Taylor dibunuh oleh polisi di apartemen miliknya pada Maret lalu. Ia ditembak setelah polisi menerobos masuk ke rumahnya.
Ia dituduh sebagai pengedar narkoba dan menggunakan apartemennya untuk menyimpan barang tersebut.
Kasus ini membantu memicu gelombang kemarahan baru di Amerika Serikat atas ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT