10.587 Personel Gabungan Amankan Demo di Istana dan DPR 20 Oktober

20 Oktober 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anggota polisi berjaga di balik barikade kawat berduri saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10) Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota polisi berjaga di balik barikade kawat berduri saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10) Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi telah melakukan persiapan pengamanan demo di dua titik Jakarta yaitu Istana Negara dan DPR. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan ada 10.587 personel gabungan yang akan diterjunkan ke lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini sekitar 10.587 personel. Ini yang kita siapkan gabungan tni polri dan pemda," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (20/10).
Selain personel utama, polisi juga disiagakan sebagian pasukan cadangan. Jumlahnya tidak berbeda jauh.
"Kita cadangkan juga sekitar 10.000 personel TNI-Polri. Kita cadangkan di dua titik pertama di Monas, kemudian di DPR. Ini cadangan," kata Yusri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ
Terkait jumlah massa, Yusri mengatakan belum mendapatkan data pasti. Namun, yang jelas polisi telah siap untuk mengawal para demonstran.
"Kita masih koordinasi mengecek jumlah massa. Tapi kita siapkan seperti itu. Tidak underestimate. Kita siapkan 10.587 personel untuk pengamanan, cadangan sekitar 10.000 personel lagi. Nanti kita lihat apa perlu penambahan personel untuk lapis kekuatan kita akan siapkan semuanya," kata Yusri.
ADVERTISEMENT
Meski pengamanan telah siap, Yusri tetap mengimbau agar masyarakat berpikir ulang untuk melakukan demo. Pasalnya saat ini masih dalam situasi pandemi corona. Unjuk rasa dalam kelompok dengan jumlah besar akan memudahkan penularan virus.
Massa dari BEM SI berunjuk rasa menolak Omnibus Law di kawasan Patung Kuda, Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kita sudah sampaikan bahwa di masa pandemi COVID-19 ini kan di Jakarta termasuk sangat tinggi penyebarannya. Hampir rata-rata seribu setiap hari walaupun memang masa PSBB perketatan sudah diturunkan oleh Satgas Gugus Tugas DKI Jakarta ke transisi tapi penyebaran cukup tinggi," kata Yusri.
"Klaster demo ini sudah mulai kelihatan setiap ada unjuk rasa pasti ada peningkatan walaupun saat setelah unjuk rasa biasanya seminggu sampai dua minggu," tambah Yusri.