10 Hari Terakhir Ramadhan, Jemaah dari LN di Masjidil Haram Makin Banyak

2 Mei 2021 21:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hujan deras terjadi di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa 27/4).  Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
zoom-in-whitePerbesar
Hujan deras terjadi di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa 27/4). Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
ADVERTISEMENT
Ramadhan telah memasuki malam ke-21 atau 10 hari terakhir, Minggu (2/5). Pada masa ini, umat Islam semakin memperbanyak ibadah, utamanya untuk menjemput kemuliaan malam Lailatulqadar, malam seribu bulan.
ADVERTISEMENT
Pada masa 10 hari terakhir Ramadhan, diperkirakan jemaah dari luar Arab Saudi akan semakin banyak yang berdatangan ke Tanah Suci.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Abdulfattah Mashat seperti dikutip dari Saudi Gazette.
Jemaah dari luar negeri itu bermaksud untuk menunaikan umrah sekaligus salat di Masjidil Haram.
Pemandangan jemaah salat di sekitar Ka'bah (mataf), Masjidil Haram. Foto: Twitter/@makkahregion
Kepada jemaah dari luar negeri, Mashat mengingatkan agar waspada, tidak mudah terkecoh dengan akun medsos atau situs web yang mengeklaim bisa mengeluarkan izin umrah dan salat di Masjidil Haram.
“Berhati-hatilah. Jangan pernah berurusan dengan mereka. Ada bahaya besar bahwa Anda mungkin akhirnya memberikan data pribadi kepada seseorang yang tidak Anda kenal,” ujar Mashat.
Mashat menjelaskan, aparat keamanan akan menindak tegas pihak ilegal yang mengaku-ngaku bisa menerbitkan izin.
ADVERTISEMENT

Pusat Layanan di Sekitar Masjidil Haram

Mashat menjelaskan bahwa pemerintah telah mendirikan sejumlah “Pusat Layanan” di sekitar Masjidil Haram di Makkah.
Pusat Layanan ini bertugas memberikan layanan langsung dan memberikan izin umrah dan salat kepada jemaah setelah mereka tiba di Arab Saudi. Mereka juga memastikan jemaah telah mengikuti semua tindakan kesehatan dan tindakan pencegahan COVID-19.
Di Pusat Layanan ini terdapat perusahaan-perusahaan umrah yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan umrah bagi jemaah yang datang dari luar negeri.
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, saat hujan turun. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
Ada koordinasi antara perusahaan-perusahaan ini dengan Kementerian Haji dan Umrah untuk mengeluarkan izin terlebih dahulu.
Sejauh ini, izin umrah dan salat tetap menggunakan aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna. Aplikasi itu untuk mengetahui status kesehatan jemaah dan untuk memastikan slot waktu di Masjidil Haram sesuai dengan kuota yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Hanya jemaah yang telah divaksin lengkap yang diizinkan beribadah di Masjidil Haram.
Hanya saja, tidak semua negara bisa mengirimkan jemaah umrah ke Arab Saudi pada 10 hari terakhir Ramadhan ini. Arab Saudi melarang penerbangan dari 20 negara sejak Februari 2021 untuk mencegah penularan COVID-19.
Indonesia masuk daftar 20 negara tersebut sehingga sejauh ini belum bisa mengirimkan jemaah umrah.