10 Jam Berlalu, Kebakaran Lapak Ban Bekas di Gunung Putri Bogor Belum Padam

20 April 2021 5:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petugas memadamkan api kebakaran. Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petugas memadamkan api kebakaran. Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kebakaran di lapak ban bekas di Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, masih belum berhasil dipadamkan.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang terjadi mulai pukul 18.50 WIB, Senin (19/4), tersebut telah berlangsung selama hampir 10 jam. Menurut Dinas Damkar Kabupaten Bogor, hingga saat ini masih dilakukan penanganan.
Aanggota Dinas Damkar Kabupaten Bogor, Zidan, mengatakan bahwa ada 12 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
“Unit damkar yang dikerahkan kurang lebih ada 12 unit, personel yang diturunkan belum jelas jumlahnya, karena dari per sektor,” kata Zaidan kepada kumparan, Selasa (20/4).
Sementara Kapolres Bogor, AKBP Harun, mengatakan kobaran api turut membakar sebuah mes tenaga kerja asing (TKA).
"Tidak hanya limbah ban bekas yang terbakar, tetapi juga membakar mes. Tidak ada korban jiwa," ujar Harun.
Menurutnya, kebakaran disebabkan oleh sambaran petir pada pohon. Api dengan cepat merambat ke tumpukan ban bekas serta mes tersebut.
ADVERTISEMENT
Harun menambahkan, insiden tersebut mengakibatkan macetnya arus lalu lintas karena lokasi kejadian yang tak jauh dari jalan raya. Kendaraan yang akan melintas diharuskan memutar balik.
Sedangkan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bogor, Sigit Wibowo, menyebutkan bahwa pemadaman memakan waktu lama karena material yang terbakar berbahan dasar karet.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan menambah armada damkar tambahan untuk membantu penanganan pemadaman.
"Masih dalam penanganan, yang turun dua unit mobil damkar dari Cibinong, dua unit dari Cileungsi, dan dua unit dari Ciomas," ujar Sigit.
Dia memastikan, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena tempat kejadian perkara (TKP) jauh dari permukiman masyarakat.
"Aman dari penduduk sudah aman karena agak jauh dari perkampungan. Masih membara karena tumpukan karet," ucap dia.
ADVERTISEMENT