10 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba Lagi, Pemerintah Tunggu dari Pfizer-AstraZeneca

2 Maret 2021 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja cargo membawa Envirotainer berisi vaksin corona Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja cargo membawa Envirotainer berisi vaksin corona Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah kembali menerima kedatangan 10 juta bulk (bahan baku) vaksin corona Sinovac dari Beijing, China. Ini merupakan kedatangan kloter ketiga vaksin corona Sinovac dalam bentuk bulk, untuk kemudian diolah oleh PT Bio Farma menjadi vaksin jadi.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, kedatangan 10 juta bulk vaksin ini diperuntukkan untuk vaksinasi tahap II untuk petugas pelayanan publik dan lansia yang saat ini masih berlangsung.
"10 juta dosis vaksin yang datang hari ini akan digunakan untuk program vaksinasi tahap kedua, yang menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta kelompok lansia. Kedatangan vaksin ini merupakan upaya pemerintah melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi lewat program vaksinasi gratis," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/3).
Untuk vaksin Sinovac sendiri, Wiku memastikan pemerintah masih akan menunggu kedatangan hingga 185 juta dosis vaksin secara bertahap.
Pekerja cargo menurunkan Envirotainer berisi vaksin corona Sinovac dari pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Bagaimana dengan vaksin corona dari produsen lainnya? Ia menuturkan pemerintah saat ini juga tengah menunggu pengadaan vaksin dari produsen vaksin luar negeri, yang jenisnya sudah ditetapkan akan dipakai di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Di sisi lain, pemerintah terus berusaha pengadaan vaksin-vaksin dari sejumlah produsen lainnya, seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax," tutur Wiku.
Untuk diketahui, Kemenkes sebelumnya telah menetapkan tujuh jenis vaksin corona yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia. Tujuh vaksin tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer, dan vaksin buatan dalam negeri yang diproduksi PT Bio Farma.
Pemerintah juga telah menetapkan empat jenis vaksin corona tidak boleh digunakan untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong. Keempat vaksin tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer. Sebab, jenis vaksin yang digunakan tidak boleh sama dengan yang digunakan pemerintah dalam vaksinasi program atau gratis untuk masyarakat.