11 Hari Jelang Puncak Mudik, Jalur Pantura Masih Rusak & Berlubang

25 Maret 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Pantura masih berlubang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Pantura masih berlubang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di hari ke-14 Ramadan atau 11 hari menjelang puncak mudik, Jalur Pantura di Subang, Jawa Barat, saat ini masih terpantau rusak dan berlubang.
ADVERTISEMENT
Kerusakan terjadi di Kawasan Jembatan Cilamaya Patokbeusi, Perbatasan Subang-Karawang. Selain itu kerusakan juga terpantau di beberapa titik di kawasan Sukamandi Ciasem, mulai dari depan alun-alun dan kawasan BP Padi.
Sementara kerusakan terparah jalur Pantura terjadi di sepanjang kecamatan Sukasari. Kerusakan terpantau di sejumlah titik antara lain di Mandalawangi, Batangsari, Jembatan Bugel, Jembatan Cipangaritan, dan Kebonsari.
Untuk wilayah Kecamatan Pamanukan, kerusakan terpantau di kawasan Flyover Pamanukan.
Jalur Pantura masih berlubang. Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat perbaikan atau penambalan jalan berlubang mulai dilakukan seperti terpantau di kawasan Batangsari, namun hal tersebut baru sebagian kecil.
Sejumlah titik di jalur Pantura yang masih terlihat rusak dan berlubang, baru ditandai dengan cat Pilox warna putih agar terlihat oleh pengendara yang melintas di jalur tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan berlubang ini sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua. Karena terpantau lubangnya berdiameter cukup besar dan dalam.
Kondisi jalan berlubang ini banyak dikeluhkan warga pengguna jalan, karena sangat membahayakan bagi para pengendara khususnya pengendara motor.
Jalur Pantura masih berlubang. Foto: Dok. Istimewa
"Iya, banyak lubang ditemukan di beberapa titik jalur Pantura dan ini sangat membahayakan bagi kami para pengguna jalan, khususnya kendaraan roda dua," ujar Agus Supriatna, pengguna jalan di jalur Pantura, Sabtu (23/3).
Menurut Agus, sejumlah titik yang berlubang tersebut rata-rata berada dekat jembatan di sepanjang jalur Pantura Subang hingga Karawang.
"Lubangnya sangat banyak di kawasan Jembatan Cikalong, Patokbeusi, Mandalawangi, Sukasari dan Cipangaritan arah Pamanukan. Diameter lubangnya juga sangat besar 1-2 meter sehingga bisa membahayakan bagi pengguna jalan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Akibat banyak lubang tersebut, arus lalu lintas sedikit tersendat di lokasi jalan berlubang tersebut, karena banyak kendaraan antre menghindari jalur berlubang," imbuhnya.
Sementara itu, Rizki Irawan, warga Sukasari mengaku, kondisi jalan Pantura yang berlubang ini disebabkan seringnya diguyur hujan lebat, dan dilintasi kendaraan besar.
"Ada beberapa titik jalan berlubang d jalur Pantura Subang, khususnya di kawasan Patokbeusi, Sukamandi dan Sukasari hingga di atas jembatan Flyover Pamanukan jalannya banyak ditemukan lubang besar berserakan," katanya.
Jalur Pantura masih berlubang. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Rizki, jalan rusak tersebut sejauh ini telah banyak menyebabkan pengguna jalan celaka.
"Banyak pengendara motor yang terjatuh akibat jalan berlubang di jalur Pantura tersebut," ucapnya
"Selain itu beberapa hari lalu juga ada mobil boks patah as belakang karena roda belakang terjerembab ke lubang di jembatan Bugel tersebut, bahkan di jembatan Mandalawangi sebuah truk terguling di atas jembatan karena jembatan Mandalawangi tersebut banyak lubang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kepada pengguna jalan di Jalur Pantura Subang khususnya kendaraan roda dua, harus lebih waspada dan hati-hati serta jangan ngebut karena bisa berakibat fatal.
"Pokoknya hati-hati, jangan ngebut, karena banyak lubang, kalau ngebut masuk lubang jatuh, nyawa taruhannya. Kami selaku warga masyarakat Pantura berharap, pihak terkait bisa segera memperbaiki jalan yang kondisinya berlubang tersebut," katanya.
"Segera perbaiki dan tambal jalan berlubang tersebut, karena selain mengganggu kelancaran arus lalu lintas, juga membahayakan para pengguna jalan. Apalagi di bulan ramadan dan jelang mudik nanti, arus kendaraan di jalur Pantura makin meningkat," ucapnya.
Terkait kondisi jalur Pantura yang rusak dan berlubang, pihak terkait sudah melakukan survei kondisi jalur Pantura Subang yang berlubang mulai dari Patokbeusi hingga Pamanukan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Satlantas Polres Subang melalui Kanit lantas di tiap-tiap Polsek di wilayah Pantura Subang juga sudah turun melakukan pengecekan ke sejumlah titik-titik jalur yang berlubang.
Kanit Lantas Polsek Pamanukan, Iptu Wawan Caswan, mengatakan bahwa Unit Lantas Polsek Pamanukan telah melakukan pengecekan jalan jalur mudik Pantura yang rusak dan berlubang.
"Kita sudah lakukan pengecekan kondisi jalur mudik Pantura yang rusak dan berlubang. Kerusakan terparah ada di Kawasan Dusun Bugel Desa Sukasari, Batangsari Desa Mandalawangi, Kebonsari Desa Sukareja," kata Iptu Wawan Caswan, Senin (25/3).
Menurut Wawan, terkait kondisi jalur mudik Pantura yang rusak dan berlubang khususnya di kawasan Sukasari dan Pamanukan, sudah kami konfirmasi langsung dengan pihak PU Bina Marga Cikampek.
ADVERTISEMENT
"Jalur tersebut akan segera diperbaiki. Namun masih mempertimbangkan faktor cuaca, karena masih turun hujan. Sehingga jika diperbaiki saat ini dengan cuaca masih turun hujan, dipastikan akan rusak lagi," katanya.
"Bina Marga Cikampek juga menjamin, sebelum mudik atau operasi ketupat dimulai, jalur Pantura Subang akan kembali mulus dan siap dilintasi pemudik," imbuhnya.
Hujan Deras-Kendaraan Berat Sebabkan Jalan Rusak
Dikatakan Wawan, Faktor utama kerusakan jalur mudik Pantura Subang akibat dalam 3 pekan terakhir ini sering diguyur hujan deras.
"Penyebab kerusakan adalah hujan deras yang terus mengguyur wilayah Pantura Subang, ditambah sering dilintasi kendaraan berat, hingga akhirnya aspal terkelupas dan lama-lama berlubang," katanya.
Wawan berharap, jalur mudik Pantura Subang, yang kondisinya berlubang bisa segera diperbaiki.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan, sebelum operasi ketupat 2024 dimulai 4-16 April 2024, jalur Pantura sudah diperbaiki dan nyaman dilalui tak hanya oleh pemudik tapi oleh warga lokal," ucapnya.
"Untuk sementara demi meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat jalan berlubang, kami bersama warga terpaksa melakukan pengurugan jalan yang berlubang tersebut dengan tanah, serta pasir," imbuhnya.
Wawan juga mengimbau kepada pengguna agar selalu waspada dan hati-hati, mengingat saat ini kondisi jalan nasional terpanjang di pulau Jawa ini kondisinya rusak dan berlubang.
" Untuk pengguna jalan khususnya di wilayah Pamanukan dan Sukasari, terutama saat ngabuburit, dimohon untuk selalu berhati-hati dan tidak ngebut, dan taati tata tertib lalu lintas demi keselamatan bersama," katanya.
Jalur Pantura Subang ini setiap tahunnya selalu dilintasi jutaan pemudik, khususnya kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua.
ADVERTISEMENT
Jalur Pantura juga menjadi jalur alternatif saat terjadi kepadatan di Tol Cipali. Selain itu, jalur Pantura juga menjadi jalur kendaraan yang menuju Jakarta saat diberlakukannya One Way di Tol Cipali.