11 Negara Ramai-ramai Jemput Warganya dari Wuhan Imbas Virus Corona

28 Januari 2020 17:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat nasional untuk mencegah penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Penyebaran virus corona atau Novel coronavirus (nCoV) terus meluas dalam hitungan hari. Hingga saat ini, tercatat 106 orang di China meninggal karena terjangkit virus ini.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kondisi ini, muncul berbagai desakan agar WNI di Kota Wuhan dievakuasi. Menlu Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia sebenarnya membuka opsi mengevakuasi WNI, namun terkendala kondisi isolasi yang diterapkan China.
"Pertanyaan berikutnya adalah opsi evakuasi. Opsi tersebut kita sudah bikin semua rencananya, sekali lagi kita terus berkoordinasi dengan otoritas Tiongkok. Kondisi lock down itu yang memerlukan perhatian kita semua," kata Retno usai Rakor di Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (10/1) Foto: Nugroho Sejati/kuparan
Meski demikian, Retno mengaku terus berkoordinasi dengan negara lain yang warganya ada di China.
Sementara itu, sejumlah negara tengah beramai-ramai mengupayakan warga negaranya dievakuasi dari Wuhan. Beberapa negara bahkan rela menyewa pesawat yang bertugas khusus menjemput warganya. Evakuasi dari Wuhan akan dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Berikut 11 negara yang tengah berupaya mengevakuasi warganya dari Wuhan:

Jepang

Petugas keamanan menggunakan masker berjaga di sekitar Pasar Makanan Laut Huanan lokasi terdeksi Virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Pemerintah Jepang mengevakuasi warganya dari Wuhan pada Selasa (28/1) malam. Operasi penyelamatan ini akan menggunakan penerbangan charter.
Dilansir Reuters, Menlu Jepang, Toshimitsu Motegi, mengatakan penerbangan dapat membawa sekitar 200 penumpang. Namun, ia memastikan akan mengevakuasi 650 warga Jepang yang menetap di Wuhan. Motegi mengatakan pemerintah sedang membuat pengaturan untuk penerbangan ekstra ke Wuhan.
Menurutnya, bagi warga yang mengalami gejala demam akan dikirim ke rumah sakit saat mendarat di Bandara Haneda.
Sementara warga yang tidak memiliki tanda-tanda virus corona dapat pulang bersama keluarganya, tetapi disarankan untuk menghindari kontak dengan orang dan mengukur suhu dua kali sehari.
PM Jepang Shinzo Abe Foto: REUTERS/Toru Hanai
Evakuasi ini juga telah dipastikan langsung Perdana Menteri Shinzo Abe. Abe mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan China terkait proses evakuasi warga Jepang.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah berkonsultasi dengan pemerintah China dari berbagai tingkatan, kami akan mempercepat proses untuk mewujudkan implementasi dari kebijakan ini," jelas Abe dikutip AFP.
Saat ini, virus corona telah menginfeksi 5 orang di Jepang.

Amerika Serikat

Petugas medis membawa pasien di Wuhan di Provinsi Hubei, China. Foto: STR / AFP
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menegaskan akan menjemput warganya di Wuhan. Pemerintah AS akan menyewa pesawat berpenumpang 230 orang untuk mengevakuasi warga dan diplomatnya di Wuhan.
AS juga berencana menutup konsulat di Wuhan untuk sementara waktu. Pemerintah AS mengklaim operasi penyelamatan ini sudah mendapat persetujuan Kemlu China.
Meski demikian, AS masih mengatur jadwal evakuasi itu dan membahas jenis pesawat yang akan digunakan, antara Boeing 737 dengan kondisi badan pesawat sempit atau Boeing 767 yang berbadan lebar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemerintah juga memfasilitasi warga dan diplomat meninggalkan Wuhan dengan menggunakan pesawat pribadi pada Selasa ini untuk tujuan San Francisco.
Saat ini, sudah ada 2 warga di San Francisco yang terjangkit virus corona. Total ada 5 warga AS yang terpapar.

Korea Selatan

Petugas medis di Wuhan di Provinsi Hubei, China. Foto: Chinatopix via AP
Korea Selatan mengikuti jejak AS dan Jepang untuk mengevakuasi warganya. Pemerintah Korsel akan menyewa pesawat untuk mengevakuasi warganya. Pesawat itu akan tiba di Wuhan pada Kamis (30/1).
Hal ini dipastikan langsung oleh Perdana Menteri Korsel, Chung Sye-kyun, dalam pertemuan tingkat menteri yang bertujuan membahas upaya-upaya mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini, virus corona telah memasuki Korsel. Ada 4 warga yang harus diisolasi karena positif terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT

Prancis

Warga menggunakan masker mengantisipasi terkena virus corona di Hong Kong. Foto: AFP/DALE DE LA REY
Pemerintah Prancis tengah fokus dalam upaya mengevakuasi warga dari Wuhan. Namun, pemulangan ini hanya berlaku bagi ratusan dari 800 warga Prancis di Wuhan.
Menteri Transportasi Prancis, Jean-Baptiste Djebarri, mengatakan, membuka peluang memulangkan warga Prancis pada Kamis (25/1).
"Akan ada penerbangan repatriasi pertama yang akan meninggalkan Paris besok dan kemungkinan besar kembali Kamis dengan orang-orang yang tidak memiliki gejala," jelas Djebarri dilansir Reuters.
Seorang pekerja memakai masker dan pakaian pelindung membersihkan jalan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Warga yang dievakuasi harus menjalani 14 hari karantina untuk menghindari penyebaran virus corona di Prancis. Saat ini, ada 3 warga di Prancis yang terinfeksi virus corona.
Meski demikian, Djebarri mengatakan, warga yang mengalami gejala virus corona akan tetap dievakuasi untuk mendapat penanganan serius di Prancis. Namun, belum diketahui kapan waktunya.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang ini akan ditempatkan di bawah karantina. Dan kemudian akan ada penerbangan kedua, pada tanggal yang belum ditentukan, dengan orang-orang menunjukkan gejala, sehingga kemungkinan pembawa virus, yang akan dirawat di Paris," terangnya.

Jerman

Petugas medissaat makan disela-sela mengevakuasi korban virus corona Foto: STR / AFP
Jerman akan bergabung dengan Prancis, Portugal, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat yang memiliki berbagai rencana mengevakuasi warga negaranya. Ada sekitar 98 warga Jerman yang menetap di Wuhan.
Pemerintah Jerman telah berkoordinasi dengan pemerintah terkait penggunaan pesawat militer atau sipil dalam proses evakuasi.
"Tim krisis telah memutuskan bahwa pemerintah pada prinsipnya siap untuk mengevakuasi warga Jerman yang tidak sakit," kata seorang pejabat Kemlu Jerman.
Kemenkes Jerman telah mengonfirmasi satu warganya telah terpapar virus corona. Tepatnya di wilayah Bavaria, selatan Jerman. Pasien itu dalam kondisi penanganan medis yang baik dan diisolasi di rumah sakit.
ADVERTISEMENT

Spanyol dan Portugal

Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
Pemerintah Spanyol dan Portugal telah bekerja sama dengan China memulangkan warga negaranya dari daerah Wuhan. Proses evakuasi ini dikonfirmasi langsung Menlu Spanyol, Arancha Gonzalez Laya.
Saat ini, Spanyol dan Portugal telah bekerja sama dengan Uni Eropa dan sejumlah negara untuk proses pemulangan warga negaranya.
"Kami sedang bekerja dengan konsulat kami di Beijing, dan pejabat di Cina dan Uni Eropa untuk memulangkan sekitar 20 orang Spanyol di Wuhan, Hubei, pusat virus corona. Kami akan terus memperbarui setiap kemajuan,” ujar Laya, dilansir Reuters.
Petugas keamanan berjaga di sekitar Pasar Makanan Laut Huanan lokasi terdeksi Virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Sementara itu, Menlu Portugal, Augusto Santos Silva, mengatakan, pihaknya memilih bekerja sama dengan negara-negara Eropa dalam memulangkan warganya, daripada memulangkannya sendiri. Pasalnya warga Portugal di Wuhan hanya berjumlah 14 orang.
ADVERTISEMENT
“Tidak seperti negara-negara lain seperti Amerika Serikat atau Prancis, yang memiliki banyak warga di Wuhan dan melaksanakan program pemulangan mereka sendiri, lebih masuk akal bagi negara seperti Portugal, yang hanya memiliki sedikit warga di sana, untuk melakukan koordinasi operasi, jika memungkinkan," katanya.
Meski demikian, virus corona belum menyebar di Spanyol dan Portugal. Belum ada warga kedua negara itu yang terpapar virus ini.

Rusia

Suasana di sekitar Rumah Sakit Jinyintan, tempat pasien virus corona di Wuhan, China Foto: REUTERS/Stringer
Pemerintah Rusia sedang berkonsultasi dengan China tentang kemungkinan mengevakuasi warganya dari Wuhan. Hal ini dikonfirmasi pihak Kedutaan Rusia di China.
Meski demikian, sejauh ini belum ada laporan warga Rusia yang terinfeksi virus corona.
Virus ini juga belum menyebar di Rusia. Meski wilayah negara ini bertetangga dengan Heilongjiang, provinsi di China yang terdapat 30 orang terpapar dan 1 orang meninggal akibat virus corona.
ADVERTISEMENT

Maroko

Salah satu jalan yang diblokir oleh polisi untuk membatasi orang yang meninggalkan Wuhan di provinsi Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Pemerintah Maroko akan segera mengevakuasi 100 warga negaranya di Wuhan. Sebagian warga Maroko di Wuhan merupakan mahasiswa.
Evakuasi ini merupakan perintah langsung dari Raja Mohammed VI, Senin (27/1). Raja juga memerintahkan langkah-langkah mencegah penyebaran virus corona di bandara dan pelabuhan serta rumah sakit.
Sejauh ini, belum ada kasus virus corona yang terjadi di Maroko.

Myanmar

Tim medis Rumah Sakit Wuhan, China berfoto di sela-sela merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
Myanmar menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang secara tegas mencoba mengevakuasi warga negaranya di Wuhan. Proses evakuasi ini berdasarkan desakan para mahasiswa yang menetap di Wuhan. Saat ini, ada 60 mahasiswa Myanmar di Wuhan.
Kedutaan Besar Myanmar di Beijing mengumumkan pada Minggu (24/1), desakan mahasiswa itu telah dikabulkan. Kedutaan berencana mengevakuasi mahasiswa dengan bus ke Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, yang berjarak 350 kilometer dari Wuhan dan di luar zona isolasi penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Kemlu China, saat ini tidak mungkin untuk mengevakuasi 60 siswa Myanmar dari Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona di Provinsi Hubei China, seperti yang direncanakan pemerintah Myanmar.

India

Suasana di kota Wuhan, China akibat virus corona. Foto: REUTERS/Stringer
Pemerintah India sedang bersiap-siap mengevakuasi warga dari Provinsi Hubei. Hal ini dipastikan juru bicara Kemlu India, Raveesh Kumar.
"Kami telah memulai proses untuk mempersiapkan evakuasi warga negara India yang terkena dampak dari timbulnya wabah virus Corona-2019 di Provinsi Hubei, Cina," kata Kumar dalam sebuah tweet.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurutnya, pihak berwenang sedang mengerjakan logistik memindahkan orang-orang keluar kota yang terisolasi itu.
Saat ini, belum ada warga India yang dilaporkan terpapar virus corona. Namun, virus ini telah berada di Sri Lanka, karena ada 1 orang yang terpapar.
ADVERTISEMENT