12 Ribu Orang dari 10 Negara Telah Laksanakan Umrah, Tak Pakai Booster

29 September 2021 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Tawaf oleh jemaah umrah di Masjidil Haram pada Jumat (6/8/2021) siang. Foto: gph.gov.sa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Tawaf oleh jemaah umrah di Masjidil Haram pada Jumat (6/8/2021) siang. Foto: gph.gov.sa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arab Saudi telah membuka umrah internasional sejak Agustus 2021, tapi Indonesia belum bisa memberangkatkan jemaah karena dikenai travel ban sejak Februari.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, ada 10 negara yang telah mengirimkan jemaahnya, yaitu: Irak, Nigeria, Sudan, Jordan, Senegal, Bangladesh, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Emirat Arab. Total, sudah ada 12 ribu jemaah yang dikirim negara-negara tersebut.
Salah satu syarat umrah adalah jemaah sudah harus divaksin lengkap. Jika jemaah disuntik vaksin Sinovac dan Sinopharm, maka mereka wajib mendapatkan booster (suntikan ketiga) dari salah satu merek vaksin yang dipakai Arab Saudi.
Rapat tim Kemenag, Kemenkes, dan Kominfo, membahas persiapan penyelenggaraan umrah 2021. Foto: Kemenag RI
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, dari semua jemaah yang berangkat itu, belum ada yang menggunakan skema booster.
“Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang saya peroleh, belum ada jemaah yang memakai vaksin booster. Artinya, semua menggunakan vaksin yang juga digunakan di Arab Saudi,” terang Endang Jumali dalam rapat virtual tentang persiapan penyelenggaraan ibadah umrah dengan Tim Kemenag, Kemenkes, Kominfo, dan PT Telkom, Selasa (28/9/2021).
ADVERTISEMENT
Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson/Jannsen, serta Moderna.
“Bangladesh infonya hanya memberangkatkan jemaah yang menggunakan vaksin seperti yang digunakan oleh Arab Saudi,” sambung Endang.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali memperlihatkan tenda jemaah haji 2021 di Arafah, Senin (19/7/2021). Foto: Instagram/@endang.jumali
Endang memaparkan, jemaah yang sudah mendapatkan dua kali vaksin dengan vaksin yang digunakan Arab Saudi, atau dua kali vaksin plus booster, tidak menjalani karantina setibanya di Jeddah atau Madinah.
Mereka bisa langsung menjalankan ibadah. Adapun bagi jemaah yang baru mendapatkan satu kali vaksin, maka dia harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu selama empat hari.
“Selama di Makkah dan Madinah, jemaah mendapat kesempatan sekali menjalankan umrah, dan sekali salat di Raudhah [tempat mustajab di Masjid Nabawi-red),” tutur Endang.
ADVERTISEMENT
“Adapun untuk salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, itu bisa dilakukan setiap waktu,” tutupnya.
Beragam Kemungkinan Booster
Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Ramadhan Harisman berpidato dalam sebuah acara pada 16 Juni 2021. Foto: amphuri.org
Dalam rapat virtual hari Selasa, dibahas beragam kemungkinan skema pemanfaatan booster, termasuk apakah dimungkinkan dengan skema berbayar.
“Kami mengajak Kemenkes dan Kemlu untuk bersinergi dalam upaya diplomasi, agar jemaah yang sudah vaksin dengan dua dosis lengkap tidak perlu lagi menggunakan booster,” ucap Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Ramadhan Harisman.
“Jika memang harus menggunakan booster, dan bagaimana skema pemanfaatannya, ini tentunya memerlukan kebijakan. Ini akan kami konsultasikan di level pimpinan masing-masing kementerian,” sambungnya.
Meskipun Indonesia masih belum bisa mengirimkan jemaah umrah, tapi berbagai persiapan tetap dilakukan. Sehingga, jika Arab Saudi mencabut travel ban terhadap Indonesia, maka umrah bisa dilaksanakan dengan lancar sesuai protokol pencegahan dan prokes di masa pandemi corona.
ADVERTISEMENT